pelaksanaan dharmashanti Kab. Klungkung di Balai Budaya Ida I Dewa Agung Istri Kanya (foto/humasklk)
Pelaksanaan Dharmashanti yang kita laksanakan setiap tahun adalah merupakan pergantian Tahun Baru Caka bagi umat Hindu, karena itu melalui Catur Brata Penyepian yang terdiri dari Amati Gni, Amati Karya, Amati Lelungan yang sebelumnya diawali dengan rangkaian pelaksanaan kegiatan Mekiyis, Tawur, Ngerupuk, Nyepi dan Ngembak Geni kita jadikan momentum Penyadaran diri dan Kebangkitan Umat Hindu. Dan dalam pelaksanaan Khususnya di Kabupaten Klungkung telah berjalan lancar dan kondusif.
Hal itu disampaikan Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta dalam acara Dharmashanti Tahun Caka 1937 Kabupaten Klungkung di Balai Budaya Ida I Dewa Agung Istri Kanya Selasa (31/3).
Lebih lanjut Bupati Suwirta menyampaikan Pemaknaan dari semua rangkaian kegiaatan dimaksud adalah merupakan sarana introspeksi diri dan membersihkan jiwa dalam rangka meningkatkan kualitas kita sebagai manusia, disisi lain diharapkan untuk senantiasa dapat menciptakan kerukunan beragama sehingga suasana harmonisasi manusia baik Bhuana Alit dan Bhuana Agung akan dapat terpelihara dengan baik. Terang Bupati Suwirta.
Sementara itu Ketua Parisadha Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Provinsi Bali I Gusti Ngurah Sudiana menyinggung sedikit terkait beredarnya komentar negatif dimedia sosial terkait pelaksaanaan Hari Raya Nyepi. Menyikapi hal itu Sudiana menghimbau kepada seluruh masyarakat Bali agar tetap tenang dengan
beredarnya status penghinaan terhadap umat Hindu, khususnya Hari Raya Nyepi.
Ia berharap masyarakat Bali tetap sabar dan tidak mudah terpancing. Sudiana juga mengucapkan terimakasih banyak kepada masyarakat Klungkung karena perayaan Hari Raya Nyepi di Kabupaten Klungkung telah berjalan tertib, aman, dan Kondusif.#SJD
0 comments:
Post a Comment