Walaupun dalam suasana hujan yang cukup deras, peserta Carnaval tetap semangat(foto/humasklk)
Festival Semarapura 2015 dibuka
25 April oleh Gubernur Bali I Made Mangku pastika. Diselenggarakan Pemerintah
Kabupaten Klungkung dibawah kepemimpinan Bupati I Nyoman Suwirta, ini festival
baru pertama kalinya dilaksanakan Kabupaten Klungkung.
Bertempat didepan Monumen Puputan
Klungkung, Festival Semarapura dibuka dengan menggelar Carnaval Budaya. Peserta
Carnaval yang melibatkan semua elemen masyarakat
melakukan atraksi didepan mimbar para tamu Kehormatan, Sabtu (25/4) kemarin.
Disaksikan oleh Undangan dari
Pemerintah Provinsi Bali dan
Pemerintah Kabupaten Klungkung, nampak juga masyarakat Klungkung antusias
menyaksikan atraksi Carnaval yang secara bergantian pentas.
Walaupun dalam suasana hujan yang
cukup deras, peserta Carnaval tetap semangat menunjukkan kebolehannya
mementaskan berbagai Budaya yang ada di gumi serombotan ini. Terlihat pawai
ogoh-ogoh, jangkang, Sanghyang Gerodog, dan carnaval budaya lainnya membuat
tamu undangan dan penonton terpukau.
Festival Semarapura 2015 kali ini
mengambil tema bagian Tri Semaya yakni Atita, Nagata, wartamana. Artinya
bercermin kegemilangan masa lalu, semangat perjuangan hari ini, untuk merengkuh
kesuksesan masa depan yakni Klungkung Unggul Sejahtera.
Bupati Klungkung, Nyoman Suwirta
mengatakan, melalui Festival Semarapura I akan memunculkan semua potensi seni
dan budaya di Kabupaten Klungkung.
“Kita harapkan semua potensi akan muncul
melalui kegiatan ini,”ujarnya. Mengingat baru pertama kali digelar, Bupati
menyatakan akan selalu melakukan evaluasi sebagai bahan dalam pagelaran ditahun
berikutnya.
Festival Semarapura I yang hampir seratus persen menampilkan
seni dan budaya lintas agama di Klungkung ini adalah sebagai bentuk
penghormatan akan kebhinekaan yang ada di Kabupaten Klungkung.
“Menariknya
karena kita menampilkan kebudayaan lintas agama sebagai penghormatan
kebhinekaan di Klungkung,”terangnya.
Sementara itu, Festival Semarapura I tahun 2015 akan berlangsung
selama empat hari dan berakhir pada hari selasa (28/4) mendatang bertepatan
dengan puncak Peringatan Hari Puputan Klungkung ke-107 dan HUT Kota Semarapura
ke-23. Selama kegiatan berlangsung akan disuguhkan berbagai hiburan, mulai
kesenian tradisional Bali maupun hiburan nasional.
Tari Dalem Waturenggong
tari Dalem Waturenggong akon Kabupaten Klungkung (foto/humasklk)
Apa yang terjadi masa lalu
menyebabkan hari ini. Apa yang kita lakukan hari ini menyebabkan yang akan
datang. Demikian pesan yang ingin disampaikan Festival Semarapura 1 melalui
tema atita, nagata, wartamana.
Melalui tema ini, Pemerintah
Kabupaten Klungkung sebagai penyelenggara, ingin mengobarkan kembali semangat
kejayaan Kerajaan Klungkung yang dulu. Semangat ini berkobar pada masyarakat Klungkung agar bersama-sama membangun
Klungkung. Harapannya agar Klungkung kedepan Unggul dan Sejahtera sesuai
slogannya kini.
Dalam kegiatannya, Festival
Semarapura 1 pada tahun 2015 ini dilaksanakan dari tanggal 25 April sampai dengan
28 April di Semarapura. Untuk mengobarkan semangat masa lampau, panitia dalam
hal ini Pemerintah Kabupaten Klungkung mengadakan acara demi acara yang
berkaitan dengan itu.
Misalnya pada pembukaan Festival
Semarapura 25 April 2015, diadakan Carnaval Budaya yang mengingatkan kita bahwa
Klungkung kaya akan khasanah budaya karena dimasa lampau zaman kerajaan
Klungkung sebagai pusat kebudayaan di pulau Bali.
Nampak pada carnaval budaya
berbagai budaya dipentaskan mulai dari rudat dari saudara muslim, jangkang,
Sanghyang, Barong Sai dan lainnya. Suasana tambah dramatis ketika hujan lebat
turun ketika carnaval berlangsung. Seolah-olah dirasuki semangat prajurit
Klungkung yang berperang Puputan(habis-habisan) melawan Belanda, pesert
Carnaval dengan tetap bersemangat tampil maksimal.
Setelah acara Carnaval Budaya,
para tamu dan masyarakat Klungkung diberikan kesempatan menyaksikan aneka
kerajinan Khas Klungkung di stand Pameran. Selain aneka kerajinan, nampak pula
beberapa dinas yang terkait pelayanan publik ikut berpameran. Setelah itu di
stand panggung besar ada pementasan Sanghyang Jaran. Dirangkai dengan paduan
suara Ibu-ibu PKK Pemkab Klungkung dan ada lawak Sengap dkk mengocok perut
penonton.
Menariknya, dipanggung
dipentaskan tari Sri Dalem Waturenggong. Tari ini khusus dibuat dalam perayaan
Festival Semarapura 1 ini. Sebelum tarian dimulai pembawa acara terdengar
mengumumkan bahwa tari Dalem Waturenggong adalah gagasan Bupati Klungkung I
Nyoman Suwirta yang digarap oleh I Dewa Alit.
Tari Waturenggong ini ditarikan
tujuh penari dengan pakaian kebesaran kerajaan terlihat gagah. Terdengar dari
fragmen tari bahwa kejayaan Dalem waturenggong kerajaan Gelgel Klungkung
mengalami zaman keemasan. Semua masyarakat sejahtera, luas kerajaan seluruh
Bali bahkan sampai Blambangan Jawa Timur.
Tamu kehormatan terlihat bupati
Klungkung beserta jajaran Pemkab Klungkung berbaur dengan masyarakat. Mereka
hanyut terbawa suasana kejayaan Klungkung melalui Tari waturenggong ini. Tari
ini seperti berpesan kejayaan lampau Klungkung harus kembali lagi, bersemangat
dan bersatulah membangunnya.#SJD
berikut gambar lainya :
0 comments:
Post a Comment