Bupati Klungkung I nyoman Suwirta melaksanakan prosesi upacara ruwetan di pura Puncak Mundi (foto/sjd)
Nusa Penida salah gugusan pulau yang memiliki cerita mistis. Cerita ini sudah menjadi legenda di kalangan warga local maupun warga di luar Nusa Penida. keangker Nusa Penida sangat terasa bila memasuki wilayah Nusa Penida. Bagi kalangan spiritual sangat merasakn energy ini.
Cerita ini berawal dari kisah dua penguasa Nusa Penida kala itu, berebut kekuasaan. Perang tanding terjadi antara Dalem Sawangan dengan Dalem Bungkut. Perang sangat sengit terjadi adu kesaktian, dalam perang tersebut kalahlah Dalem Sawangan. Merasa kalah perang Dalem Sawangan tidak terima. Dengan murka Dalem Sawangan mengutuk (pastu) Nusa Penida agar Nusa Penida mengalami kekeringan. Delapan mata air yang ada di Nusa Penida yang merupakan andalan warga dikutuk tidak mengalir kehilir melainkan ke selatan. Sampai sekarang mata air semuanya tumpah di pantai selatan yang tidak bisa dimanfaatkan warga. Tidak hanya mata air yang dikutuk jineng yang merupakan tempat penampungan hasil bumi dikutk jadi batu yang sering dikenal dengan batu jineng. Keberadaan batu jineng bisa dilihat di Pantai Atuh. Sementara korban peperangan dikurung di pura Dalem Kerangkeng.
Pada purnama kedasa Jumat (3/4) rangkain upacara ruwetan dimulai di pusatkan di Pura Puncak Mundi, Desa Klumpu. Upacara tersebut dihadiri Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta serta didampingi Kabag Humas dan Protokol I Wayan Parna, Kasubag Visual Dewa Suwirta, Camat Nusa Penida I Ketut Sukla serta para Pemangku.
Menurut Ketua Panitia Mangku Buda saat dikomfirmasi Sabtu (4/4), mengatakan pastu ini harus segara dikembalikan agar energy negative selama ini berubah menjadi energy positif. Upacara ini bertujuan mengembalikan keharmonisasi Nusa Penida. selama pastu ini Nusa Penida tidak bisa berkembang, apapun yang dibangun di Nusa Penida baik itu perorangan atau lembaga selalu gagal total (gatot). Selama energy belum dinetralisir akan selamanya Nusa Penida sulit untuk berkembang. Ini terlihat dari pembangunan yang sudah dilakukan selalu jalan ditempat bahkan kejadian aneh-aneh muncul dipermukaan, tuturnya.
Project yang gagal sebut saja dermaga, kincir angin dan proyek lainnya. mangku Buda berujar dengan adanya upacara ini spirit Nusa Penida yang sebelum dipastu masyarakatnya sejahtera agar kembali sediakalanya untuk menuju Klungkung unggul dan sejahtera, “ pintanya.
I Putu Darmaya salah satu investor local juga mengaku bahwa dirinya sebagai pengusaha yang ingin membuat hotel di Nusa Penida juga gagal dengan berbagai alasan yang tidak masuk akal. Bahkan dalam suatu ketika di tempatnya mau membangun hotel ada kesurupan yang intinya tidak memperbolehkan itu dibangun hotel.
Rangkian upacara ruwetan dimulai dari kegiatan mulang pekelem, matur piuning dan ngaku agem dilakukan dengan swadaya dari para donasi. Selanjutnya 2016 baru akan diajukan pendanaan ruwat pastu dengan acara lebih besar.
Sementara Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta memandang perlu adanya upacara ruwetan di Nusa Penida. selama ini banyak suatu kejadian dilaur nalar manusia. “ saya sangat berterima kasih atas kontribusi para pemangku serta tokoh masyarakat yang sudah ikut andil membangun Nusa Penida. spirit ini terus dilakukan agar kedepanya Nusa Penida lebih baik, “ terangnya.
Oleh : Santana Ja Dewa
0 comments:
Post a Comment