FNPF Beri Contoh Konsep Wisata Yang Cocok Di Nusa Penida








 konsep agrowisata menjadi contoh wisata yang cocok dikembangkan di Nusa Penida (foto/yansu)
 
Ped (waklaba.blogspot.com)



FNPF (Friends of The National Park) adalah yayasan yang bergerak dibidang pecinta dan penyantun Taman Nasional. Semenjak 2004 di Nusa Penida, Yayasan yang dipimpin I GN Bayu Wirayudha ini telah banyak melakukan kegiatan konservasi. Seperti upaya pelestarian dan perlindungan burung, FNPF bekerjasama dengan seluruh Desa Pekraman yang ada di Nusa Penida. Karenanya di Nusa Penida Yayasan FNPF lebih dikenal yayasan burung.

Walaupun dikenal sebagai yayasan burung, kegiatan FNPF tidak terbatas pada pelestarian burung. Penghijauan, beasiswa, peternakan, pelestarian penyu, melatih menari, melatih pertanian organik dan kegiatan konservasi lainnya secara terus menerus dilakukan. Kegiatan konservasi FNPF mendatangkan banyak wisatawan dari mancanegara yang ingin belajar, meneliti dan berwisata di Nusa Penida. Sejak 2004 wisatawan ecotourism ini mulai datang semakin banyak. Tidak berlebihan kalau FNPF disebut sebagai perintis wisata di Nusa Penida khususnya Nusa Gede.

Setelah 11 tahun di Nusa Penida sejak 2004, FNPF pada Senin,  (13/4/2015) meresmikan kantor barunya dikawasan perbukitan Klibon, Desa Ped. Kantor baru FNPF ini dinamai Kubu Konservasi. Mencari kantor FNPF yang jauh ke pelosok, sesampai disana nampak ada arsitek bangunan yang berbeda sebagai suatu wisata tourism dan spiritual. 


 Bupati Klungkung meresmikan kantor Kubu Koservasi FNPF (foto/sjd)

Disana nampak sebuah bangunan seperti wantilan tempat pertemuan dan ada 7 bangunan lainnya yang semuanya terbuat dari kayu, beratapkan daun kelapa. Bangunan-bangunan ini seperti bangunan kuno khas Nusa Penida. Di paling ujung ada semacam restauran tempat tamu-tamu minum, makan ataupun duduk santai.

Bayu Wirayudha mengatakan bahwa tempatnya ini menampilkan Nusa Penida secara utuh, tidak dibuat-buat. "Sehingga wisatawan melihat apa yang kita miliki, bukan apa yang wisatawan mau sehingga kita tidak terus merubah alam yang telah ada. Kita bisa lihat Kuta, Nusa Dua menyajikan wisata malam yang bukan menjadi budaya Bali karena mengikuti keinginan wisatawan", ujar Bayu. 

Selain itu Bayu Wirayuda berharap apa yang ia buat dengan penginapan khas rumah Nusa Penida bisa dibuat dan ditiru masyarakat. Sehingga dampak sosial dan ekonomi langsung ke masyarakat. Rumah penginapan semacam ini mudah ditiru, sehingga masyarakat tidak menjual tanahnya atau sekedar menjadi tenaga kerja tapi adalah owner penginapan. Bayu Wirayudha melalui FNPF memberi contoh role model wisata di Nusa Penida.

Bupati I Nyoman Suwirta didampingi Ketua DPRD Klungkung Wayan Baru hadit pula jajaran Komisi III DPRD Klungkung, Camat Nusa Penida, pimpinan Instansi terkait, para Bendesa Adat serta Perbekel Nusa Penida.


 Bayu Wirayudha (foto/sjd) 

Bupati Nyoman Suwirta mengatakan untuk mempercepat pembangunan pemerintah tidak bisa berdiri sendiri namun harus berani menggandeng pihak ketiga. Untuk mempercepat hasil yang dicapai perlu adanya keterbukaan Dan semua pihak mempunyai komitmen untuk mengal program ini.Begitu juga upaya untuk pelestarian burung dan habitatnya harus dijaga dan dilestarikan keberadaan nya. Tentu upaya ini harus mendapat dukungan masyarakat melalui tokoh-tokoh masyarakat, bendesa adat maupun perbekel. (*SJD)
Share on Google Plus

wak laba

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 comments:

Post a Comment

http://waklaba.blogspot.com/. Powered by Blogger.