burung terkukur (foto/google)
Nusa Penida (waklaba.blogspot.com)
Pemburuan burung jenis kukur marak di Batununggul
bahkan desa lainya. Padahal burung ini sudah mulai bersahabat. Pemburuan tidak
lagi menggunakan alat tradisional melainkan menggunakan senapan angin yang
sudah canggih. Hampir setiap desa senapan angin ada.
Hal ini disampaikan tokoh masyarakat I Dewa Ketut
Alit Jenada, Selasa (7/4), sangat mengawatirkan tindakan yang tidak
bertanggungjawab. Alit sangat prihatin melihat kondisi seperti ini padahal
plakat-plakat sudah ada di jalan dilarang mengambil burung apalagi menembak. Jika
burung jenis kukur habis tidak kemungkinan burung yang dilindungi seperti jalak
Bali juga terancam.
Pihak LSM maupun pemerintah yang sangat antusius mengembangkan
burung langka seperti jalak bali maupun burung lainya. “ kemana kami harus mengadu,
“ terang Jenada.
“ Dijalan-jalan sudah ada plakat larangan untuk memburu
burung tapi kok pemburuan semakin marak. Implementasi penegakan sangsi di adat sangat lemah. Apakah sudah Desa Pakraman
memberikan sosialisasi tentang larangan memburu burung. Jenada berharap kepada masyarakat
untuk menjaga dan melindungi keberadaan burung apalagi burung yang dilindungi.
Nusa Penida menjadi pengembangan burung jalak bali hendaknya melindungi bukan memburunya.
Mari bersama-sama untuk melindungi keberadaannya bukan hanya slogan saja, “ imbuhnya.
Senada dengan I Wayan Kasna mengatakan sangat
prihatin pemburuan burung dilakukan dengan terang-terangan maupun masif. “ kami
berharap agar perlindungan burung berawal dari Desa Pakraman, “ ujarnya.
Oleh : Santana Ja Dewa
0 comments:
Post a Comment