banyak warga keruspan langsung ureg pakai keris dalam upacara mendakin di Desapakraman kutampi (foto/ogoh)
Kutampi
(waklaba.blogspot.com)
Nusa Penida salah
satu daerah yang banyak menyimpan tradisi budaya yang
unik. Salah satunya di Desa Pakraman Kutampi, tradisi upacara mendakin. Upacara
ini berlangsung pada saat purnama kedasa Jumat (3/4) kemarin.
Menurut Bendesa Desa Pakraman Kutampi I Made
Martawan saat dikomfirmasi Sabtu (4/4), upacara ini sudah dilakukan turun-temurun
yang sudah diwariskan dari nenek moyang merupakan salah satu tradisi adi luhung. Upacara mendakin atau mendak
pekuluh (tirta) yang diawali dengan mendak Bhatara Tirta baik di Pura di Desa
Pakraman serta Pura Sad kahyangan Jagat di Nusa Penida.
Setiap pemesu atau pintu masuk ada sebuah sanggar
crucuk atau asagan yang disi dengan don (daun) kayu samah. Tujuannya tiada lain
keharmonisasi kekuatan alam yang sering disebut tunayasa. Menyeimbangkan alam semesta antara Bhuwana alit dan
bhuwana agung & Parayangan , Palemahan dan Pawongan. Upacara ini juga bersamaan
dengan piodalan Pura Bala Agung , ucapnya.
Saat bhatara turun kabeh, tradisi ureg
berlangsung. Tradisi ini hampir sama dengan tradisi pengerebongan di Desa Pakraman
Kesiman, Denpasar. Yang berbeda disini adalah warga yang ureg tersebut memakai
keris dari garis keturunan yang sudah ketincep. Warga mulai histeris saat
bhatara turun kabeh melewati perempatan desa, secara bergilir baik tua maupun muda
ngureg. Dari sekian yang ureg ada dari pelingsir yang ikut ureg.
Oleh : Santana Ja Dewa
0 comments:
Post a Comment