Pelabuhan Tradisional Sampalan Pertama Kali dicaru



warga Sampalan menggelar pencaruan di Pelabuhan (foto/sjd)

Batununggul (waklaba.blogspot.com)

Pelabuhan tradisional Sampalan salah satu pelabuhan penyangga pelabuhan roro. Pelabuhan tradsional sangat berperan penting kelancaran arus penyeberanga menuju Nusa Penida dan sebaliknya. Pelabuhan yang awalnya dirintis oleh masyarakat yang sekarang dikelola  secara swadaya oleh Banjar Sampalan.
Dalam menyambut hari raya nyepi tahun baru saka 1937, setelah rangkian upacara melasti yang dilanjutkan dengan tawur kesanga  dipusatkan di lapangan Umum Sampalan , satu titik nol Nusa Penida. Sehabis di tawur kesanga dilanjutkan di desa pakraman masing-masing. Sementara di Desa Pakraman Batununggul dipusatkan di perempatan depan Banjar Sampalan. Pelabuhan tradisional Sampalan yang diambil pengelolaannya oleh banjar setempat setahun. Sebelumnya dikelola oleh pemilik armada. 

“ Baru kali ini upacara mecaru digelar  di Pelabuhan, “ ungkap Tokoh masyarakat setempat I Dewa Gede Udiantara, Kamis (19/3).

I Dewa Gede Udiantara mengatakan selama ini pebuhan tradisional belum pernah mengadakan upacara pencaruan dalama rangkaian hari ray nyepi. Tujuannya tiada lainya untuk memohon kepada Beliau agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. 

“ intinya memohon keselamatan dan kesimbangan alam, walaupun selama ini tidak terjadi kejadian apapun. Namun sebagai umat Hindu percaya keseimbangan alam sangat perlu dilakukan, “ tuturnya Dewa Udiantara yang akrab disapa Dewa Nana.

Oleh : Santana Ja Dewa 


Share on Google Plus

wak laba

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 comments:

Post a Comment

http://waklaba.blogspot.com/. Powered by Blogger.