musrenbangkab Klungkung yang ditandai dengan pemukulan gong oleh Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta (foto/wis)
Musyawarah Rencana Pembangunan Kabupaten Klungkung (musrenbangkab) dan Rencana Kerja Pemerintah Kabupaten Klungkung tahun 2016 bertempat di ruang Praja Mandala, Selasa (10/3) kemarin.
Acara dibuka oleh sambutan Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta. Bupati Suwirta kembali mengingatkan 11 Misinya untuk mewujudkan Klungkung yang unggul dan sejahtera sebagai pijakan dalam perencanaan pembangunan. Untuk itu ia mengingatkan dalam pelaksanaan pembangunan di Klungkung harus berbasis data dan fakta, sehingga pembangunan tidak salah sasaran.
"Dalam setiap program pembangunan di Klungkung harus berdasarkan data dan fakta sehingga tidak kone (katanya), tegas Bupati Suwirta. Lebih lanjut pada kesempatan tersebut Suwirta mengatakan setiap pembangunan akan melibatkan berbagai pihak, karena kalau tidak, maksud baik belum tentu diterima baik. "Kalau sudah transparan dan akuntabel semua akan berjalan baik, terang Suwirta .
Dalam acara kali ini nampak hadir Bupati Klungkung, Ketua DPRD Klungkung, ketua dan wakil Fraksi DPRD Klungkung, PLT Sekda, Kepala Bapeda, staff ahli, Pimpinan SKPD, LSM dan forum perbekel.
Setelah sambutan Bupati Suwirta, dilanjutkan sambutan Kepala Bappeda Provinsi Bali. Kepala Bappeda Prov. Bali Putu Astawa dalam sambutannya mengatakan dalam perencanaan Pembangunan harus diperhatikan bahwa kini pemeriksaan BPK maupun Inspektorat tidak saja berbasis kerja dan serapan anggaran tapi juga berbasis kinerja. "Sehingga auditnya juga melihat hasil dan perencanaan ujar Kepala Bappeda Provinsi Bali.
Paparan Kepala Bappeda Kabupaten Klungkung I Putu Winastra memperlihatkan data-data yang cukup mencengangkan. Misalnya Index Pertumbuhan Manusia ( IPM ) memiliki paling kecil dari 9 Kabupaten di Bali. Klungkung no 8 diatas Kabupaten Karangasem. Angka harapan hidup ( AHH ) di Klungkung juga lebih kecil dari 9 kabupaten lainnya di Bali. Yang menarik data di Klungkung bahwa daya beli masyarakat Klungkung berdasarkan data BPS cukup tinggi padahal tingkat kemiskinan di Klungkung besar hingga kurang lebih 7%.
Staff ahli I Nyoman Sudipa yang dimintakan pendapatnya mengatakan bahwa “ IPM dan tingkat kemiskinan yang masih tinggi di Klungkung harus ditangani lintas sektoral. Walaupun pertumbuhan ekonomi diatas 5% tapi tidak mampu mengurangi angka kemiskinan. Harus ada upaya penajaman program pengurangan kemiskinan dengan program-program pemberdayaan seperti program pemberdayaan UKM dan industri kreatif, “ terangnya.#SJD
0 comments:
Post a Comment