nelayan tertangkap memancing di zona inti di pantai Atuh (foto/sjd)
Nusa Penida (waklaba.blogspot.com)
Perairan Nusa Penida menjadi daya tarik bagi mereka
yang ingin mengexplore keindahan. Kemolekan pesisir pantai selatan Nusa Penida
yang terbentang dari timur sampai barat tidak sedikit yang datang untuk
snorkeling maupun daving.
Parahnya ada beberapa yang memanfaatkan situasi
ini, padahal zona inti tidak dibolehkan aktifitas apapun termasuk memancing.
Zona inti terletak di pantai Atuh, Dusun Pelilit, Desa Pejukutan. Nelayan dipergoki
sedang memancing di zona inti dengan menggunakan perahu tradisional. Nelayan
tersebut bernama Nengah Bagong asal Padangbay, Karangasem. Nelayan tersebut
sedang mengajak tamu yang hobby mancing.
Saat ditanya nelayan tersebut tidak tahu tentang
larangan memancing di daerah zona inti. Situasi arus keras team berjibaku menggiring
nelayan tersebut ke pesisir yang lebih tenang.
Team patroli diantaranya TNI-AL Danposal Nusa
Penida Yonas Rondonuwu, Polair Nusa Penida I Putu Suardaya, Kepala UPT Kawasan
Koservasi Perairan Nusa Penida I Nyoman Karyawan & Coral Triangle Center Marthen
Welly. Dalam patrol kali ini didampingi oleh Majelis Alit Desa Pakraman Kecamatan
Nusa Penida I Wayan Supartawan serta dari komunitas Vespa Dewata Secooter Club
(DSC) Chapter Nusa Penida I Dewa Ketut
Alit Jenada, Senin (30/3).
Menurut Kepala UPT. KKP Nusa Penida mengatakan
sosialisasi sudah dilakukan justru bukan warga kita yang melakukan pelanggaran.
Warga kita sudah paham kawasan koservasi malah ikut membantu. Nelayan yang terpergok
beberapa waktu lalau dari Lombok dan Sumbawa. “ nanti kita kasi sangsi tegas
terhadap nelayan yang membandel yang bekerja sama dengan pihak Pol-Air dan
TNI-AL dalam penidakan, “ ucapnya.
“ masyarakat sangat aktif dan sering melaporkan
aksi pengeboman terjadi. Kedepanya laporan masyarakat maupun dari team akan
langsung terjun. Agenda patrol tetap dilakukan tapi itensitasnya dikurangi
lebih mementingkan laporan urngency warga dan team, “ terang Kepala UPT yang
baru dilantik.
PELEPASAN PENYU DI PANTAI GAMAT
Setelah team patrol tiba di Pantai Gamat tepatnya
pkl. 11.30 wita, Yasayan Kura-Kura sudah menunggu dalam rangkain pelepasan
penyu. Team menemui masalah air surut boat tidak bisa nyandar di pantai. Satu
persatu team turun dengan bantuan sekuci (perahu kecil).
Sebelum pelepasan penyu tersebut diupacarai sebelumnya,
Nampak para bule yang ikut sangat antusias. Menurut Penggelola Yayasan
Kura-Kura I Ketut Agustina Eka Putra, Yayasan ini bergerak dibidang koservasi
penyu. Kita mengajarkan warga local untuk menjaga keberadaan penyu. Tidak hanya
warga sekitar, siswa juga kita libatkan.Warga mulai sadar saat penyu nyangkut
di jala nelayan maupun di jala rumput laut diserahkan di Yayasan. kita cek
kondisinya bila baik kita lepas dan jika kondisi kurang baik dibawa ke Yayasan
untuk memulihkan kondisinya yang nantinya kita lepas, “ ucapnya.
Yayasan Kura-Kura yang berdiri tahun 2013 sampai
sejauh ini sudah melepaskan sebanyak 44 penyu yang sudah berusia 9 bulan. Sementara
di penangkaran sebanyak 64 ekor satu induk dan sisanya masih bayi.
“ yayasan seperti ini kita sangat harapkan
tindakan nyatanya koservasi. Apapun bentuknya kita dukung walaupun ijinnya belum
ada. Kita menyambut baik dan terima kasih atas dedikasinya koservasi penyu, “
terang Karyawan.
Oleh : Santana Ja Dewa
0 comments:
Post a Comment