Bupati Suwirta pantau pekermbangan padi gogo di Nusa Penida (foto/hmsklk)
NUSA PENIDA,Tandus dan
kering itulah kondisi Nusa Penida, tak surut pemerintah Klungkung berupaya mengembang
pagi gogo. Padi tersebut menjadi komuditas andalan 45 silam. Penanaman tersebut
sudah dimulai dilaksanakan pada 9 Desember lalu, percobaan dan percontohan pada lahan denplot
di dua desa Batumadeg dan Batukandik seluas 1,5 hektar.
Hal ini disampaikan Kadistanhutbun Klungkung Wayan
Durma, Kita sudah lakukan penanaman di dua desa, kita lakukan penanaman di awal
musim hujan. percobaan penanaman padi Gogo varietas unggul Situ Bagendil
ditanam di lahan milik petani setempat.
Menurut Durma, pihaknya hanya menyediakan bibit
disamping itu, petani diberikan penyuluhan pemeliharaannya. Selanjutnya bila
percobaan ini berhasil, maka proyek ini akan kita lanjutkan dengan skala yang
lebih besar. Sedangkan bila gagal, akan dicoba diulang sekali lagi di musim
penghujan di Tahun 2016 mendatang dan mengevaluasi apa saja kendala penanaman
dan pemeliharaan di Tahun 2015 ini. Jika berhasil, padi gogo akan dikembangkan
6 desa (Batukandik, Batumadeg, Bungamekar, Klumpu dan Sekartaji).
Dia mengakui persoalan cuaca sangat berpengaruh tumbuhnya
padi gogo. Curah hujan tidak merata pada musim ini, peluang gagal menghantui. Tapi,
tentu kita berharap berhasil. Sementara hama, pihaknya belum antisipasi. Hasil
maksimal yang bisa dicapai per hektarnya mencapai 4 ton gabah, sedangkan bila
ditanam di persawahan bisa menghasilkan 6 ton gabah, “ bebernya.
Disela-sela kunjungan di Nusa Penida memantau
pekembangan pagi gogo, Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta mengatakan bahwa, mudah-
mudahan ini bisa berkembang dengan baik dan tentu bisa memperkuat ketahanan
pangan kita di Nusa Penida. Tentu dengan dukungan Masyarakat dan SKPD
terkait dalam hal ini Dinas Pertanian agar terus nantinya mencoba melakukan
Demplot- demplot di beberapa tempat yang tentunya bisa meningkatkan ketahanan
Pangan di Nusa Penida.( SJD)
.
0 comments:
Post a Comment