minim papan informasi tetang zonasi bahaya berenang di sejumlah pantai Nusa penida
NUSA PENIDA, Sehari terjadi musibah
di perairan Nusa Penida, dua pemuda meninggal dunia di Crystalbay dan di Tembeling.
Duka mendalam bagi para keluarga yang ditinggalkan.
Setelah ditetapkan Nusa Penida menjadi kawasan
perairan, peningkatan penunjung meningkat drastic. Sejumlah destinasi
kecipratan pelancong. Dari destinasi yang ada wisata pantai dan air sangat digemari.
Tapi, sayang pelancong mengabaikan keselamatan.
Disamping itu,
papan informasi imbauan kepada pengunjung berhati-hati saat berenang masih minim.
Sementara di pantai terutama di Crystalbay life guard yang ada harus diaktifkan
lagi.
“ Minim informasi kondisi pantai mengakibatkan
teledornya para pengunjung.
Sehingga meraka
tidak tau zonasi bahaya. Kami berharap papan informasi untuk wisata harus disiapkan oleh Dinas Pariwasata
karena mereka memungut retribusi dari sana, “ kata Kepala UPT Kawasan Koservasi
Perairan Nusa Penida I Nyoman Karyawan, Rabu (23/12).
Kedepannya,
Dia merencanakan pihak Disdikpora khususnya di Nusa Penida
setiap sekolah mulai sekolah dasar
sampai menengah harus ada praktek pembelajaran berenang karena Nusa Penida
adalah kepulauan.
Menurut Wayan Mudiana, Nusa Penida
sudah dijadikan obyek pariwisata perairan, kalau bisa, semua obyek diteliti,
kedalaman, arus dll, sehingga pengunjung ada petunjuk sebelum turun, dan yang
pasti tidak bisa nyetir numpang aja, tidak bisa bawa motor ojek aja, tidak bisa berenang lifejaket ada, tinggal aturan main yang perlu ditegaskan. " kalau semua itu dijalankan dan masih aja ada kejadian, kita serahkan kembali pada nasib, " terangnya.
Alam berpesan melalui kejadian Penida
(Crystalbay) dan Tembeling yaitu pesan dari seorang pà ndita ( Penida) yaitu
betare lingsir dukuh jumpungan agar manusia berproses untu eling ( tameling)
korban dari desa ped dan sakti arti pesannya agar manusia menggali (ped) ke dalam
diri /merenung agar apa yang di lakukan bermanfaat ( sakti) baik untuk sesama
manusia maupun alam, “ tutur penekun spiritual Mangku Buda.
Oleh : Santana Ja Dewa
0 comments:
Post a Comment