Pengelolaan Pariwisata Nusa Penida Berkelanjutan “ Tumbuhkan Kesadaran Diri Berkarya “

diskusi pariwisata Nusa Penida berkelanjutan (foto/sjd)

NUSA PENIDA, Kegitan preservasi lingkungan dan diskusi pariwisata Nusa Penida  berkelanjutan, acara diawal penanaman kembali bunga kembang kertas dan dirangkai diskusi Pariwisata Nusa Penida berkelanjutan yang diadakan Forum Krama Muda Nusa Penida (FKMNP) di wantilan Pura Puncak Mundi , Jumat (25/12) lalu.

Nampak hadir Camat Nusa Penida yang diwakili Kasi Ekbang  Putu Suartawan, Kasubag TU UPT. KKP Nusa Penida I Dewa Ketut Yogi Palguna,  I Mede Iwan Dewantama, pengurus FKMNP dan sekehe Teruna Teruni sekitar Puncak Mundi seperti STT Subia, Rata, Klumpu, Waru, Angas, Penuktuk, Batumadeg, Tiagan, Asah Nangka dan Baledan.

Menurut Ketua Forum Krama Muda Nusa Penida Komang Budiarta saat dikomfirmasi, Sabtu (26/12), mengharapkan pembangunan pariwisata di Nusa Penida harus mengedepankan kelestarian lingkungan dan budaya yang telah tertuang di aturan.

"Baik pemerintah sebagai pemberi ijin pembangunan pariwisata, pengusaha atau investor dan masyarakat yang membangun fasilitas pariwisata harus menaati semua paraturan yang ada. Baik rencana tata ruang wilayah (RTRW), Rencana Detail Tata Ruang dan Wilayah (RDTR), Amdal dan zonasi Kawasan Konservasi Pariwisata(KKP) yang telah ditetapkan. Satu fasilitas pariwisata dibiarkan melanggar, akan diikuti yang lain dan semuanya akan tidak tertata dengan baik", pungkas Budiarta.

Sudut padag perupa I Putu Bonuz Sudiana menilai, seperti tempat yang sedang berkemas-kemas, dihias dan dipersiapkan akan dikunjungi tamu agung yang namanya touris, Nusa Penida sedang membangun infrastruktur untuk menyambut pariwisata. Tentang keindahan Nusa Penida itu sudah dari dulu, kita saja baru sadar dan selfie-selfie sekarang, “ tuturnya.

Perupa asal Nusa Penida mengatakan persiapan infrastruktur tidak cukup untuk menyambut touris, harus diimbangi membangun kesadaran sumber daya manusia untuk menggali potensi diri, berkreasi, bermental bos dan jangan bermental buruh, yang didasari rasa jengah.

"Karena setiap manusia adalah mahluk yang unik dan luar biasa, apapun bisa dihasilkan menjadi karya dengan keunikannya itu. Melalui hasil karya itu yang kita tunjukkan pada touris ", ujarnya.

Menurut Aktivis lingkungan  I Made Iwan Dewantama, agar pariwsata bisa berkelanjutan yang mesti dijaga adalah ABC. ABC yang dimaksud adalah abiotik, biotik dan culture. Abiotik melingkupi penjagaan kelestarian air, udara, tanah dan non mahluk hidup lainnya. Biotik penjagaan semua mahluk hidup.

"Penjagaan culture atau budaya meliputi bagaiamana kebiasaan masyarakat mengelola unsur biotik dan abiotik agar bisa berkelanjutan. Sedang pariwisata adalah hadiah dari pengelolaan ABC berkelanjutan tersebut", jelas Iwan yang juga menjadi narasumber dalam diskusi tersebut.

Oleh : Santana Ja Dewa & Wayan Sukadana

Share on Google Plus

wak laba

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 comments:

Post a Comment

http://waklaba.blogspot.com/. Powered by Blogger.