petani lesu harga rumput laut semakin terpuruk (foto/sjd)
NUSA
PENIDA, Multi efek pelemahan ekonomi kian bergencang
hebat melumpuhkan sector ekonomi. Salah satu kena getahnya adalah rumput laut.
Parah. Harga dipasaran rumput laut terjun bebas. Padahal, sektor ini menjadi andalan
masyarakat terutama daerah pesisir. Harga rumput laut turun berdampak pada daya
beli masyarakat.
“ uleh-ulehan jek keweh pak ( semakin susah-red).
Tubuh terasa lesu harga rumput laut semakin murah, spynusum Rp. 3000,-/kilogram sedangkan katoni Rp. 7.000,-/kilogram.
Gimana saya tidak menjerit,” Kata petani asal Semaya I Nyoman Sudastra, Kamis
(10/12).
Dia menyayangkan harga turun drastic begitu saja.
pasalanya, biaya yang dikeluarkan tidak sedikit sekali panen. “ saya ngga bisa
berbuat banyak, “ keluhnya.
Disamping itu, hasli produksi mengalami penurunan,
hal ini dipengaruhi cuaca panas berkepanjangan. Dampak tersebut menyebabkan
suhu air laut naik. Perkembangan rumbut laut sangat tergantung suhu air laut “ premature
“.
Menurut Unit Pelayanan dan Pengembangan Kabupaten
Klungkung I Nyoman Landep, membenarkan harga rumput laut turun. Cuaca penyebab menurun
produksi rumbut laut. Pada tahun ini mengalami penurunan hingga 30 %. Menurutnya,
anjloknya harga rumput laut Nusa Penida juga dipengaruhi hasil produksi daerah
di luar Bali seperti di Sulawesi. Hasil rumput laut mereka bagus, “ terangnya.
Oleh : Santana Ja Dewa
0 comments:
Post a Comment