Ida Bhatara turun kabeh di Pura Batumedawu rangkain upacara ngusaba (foto/sjd)
SUANA, Pura Kahyangan Jagat Batumedawu menggelar upacara piodalan, Rabu (12/10) rahina buda paang bersamaan dengan ngusaba sasih purnama kapat. Menurut Panitia Mangku Nyoman Dunia, sangat spesial piodalan bersamaan dengan upacara ngusaba yang digelar setiap tahun pada sasih purnama kapat. Ngusaba merupakan upacara rutin digelar secara bergantian dilangsungkan di dua Pura yakni Pura Penataran Ped dan Batumedawu.
Terlebih dahulu pelaksanan piodalan dilangsungkan seperti sediakala mulai dari melasti. Pura Batumedawu terbagi tiga Pura yakni Segara, Taman dan Batumedawu. Upacara ngusaba diawali dengan bhatara turun kabeh Pura Sad Kahyangan dan Pura Kahyangan Tiga pengempon Pura. Pengempon pura sebanyak 20 Desa Pakraman dan 6 Desa Dinas. Setelah melasti dilanjutkan dengan mepepada sementara puncaknya berlangsung, Sabtu (15/10).
Inti dari upacara ngusaba, kata Mangku Dunia membersihkan buana alit dan agung. Segara atau laut adalah sumber penghidupan. Selama satu hari aktifitasa laut dihentikan sejenak sepi. Nyepi segara dilangsungkan Minggu (16/10).
" kami sudah melangkan surat kepada semua unsur memberitahu bahwa nyepi segara tidak ada aktifitas di laut tanpa terkecuali, " ucapnya.
" upacara ngusana sebagai implementasi keharmonisasi alam mengingat kelimpahan yang sudah diberikan patut disyukuri. Makna mendalam direnungkan dan diresapi bersama alam memberikan penghidupan harus tetap dijaga, " kata Wakil Bupati Made Kasta saat bakti pengayar. (*sjd)
" kami sudah melangkan surat kepada semua unsur memberitahu bahwa nyepi segara tidak ada aktifitas di laut tanpa terkecuali, " ucapnya.
" upacara ngusana sebagai implementasi keharmonisasi alam mengingat kelimpahan yang sudah diberikan patut disyukuri. Makna mendalam direnungkan dan diresapi bersama alam memberikan penghidupan harus tetap dijaga, " kata Wakil Bupati Made Kasta saat bakti pengayar. (*sjd)
0 comments:
Post a Comment