Benda Yang Terlupakan Malah Jadi Media Berkesenian


kloset jadi kanvas karya Sukarda

KARANGASEM, Ada saja yang dilakukan perupa I Gede Sukarda biasa melukis menggunakan media kanvas malah kloset, toga dan tas media berkarya. Hal menarik ketika benda tersebut akbrak dan sering menjadi teman setiap hari. Rekanan setiap orang ketika melampiaskan hasrat di sebuah kloset. Tempat itu juga sering menjadi objek imajinasi paling handal dan ampuh ide datang secara tiba-tiba. Namun benda tersebut luput dari perhatian orang.

Perupa asal Padangkerta, Karangasem ini tantangan dalam berkarya adalah sebuah letupan melawan egomoni dari biasanya. Titik karya seorang Sukarda berjalan tanpa dikomando pakem-pakem seperti pada umumnya. Menurutnya hidup tanpa tantangan ibarat sayur tanpa garam sehingga perlu melawan kebiasaan maestreams.

" ya menantang saja dibidang yang tidak datar . kloset selalu dipandang kotor itu yang coba saya ubah jadi karya seni lukisan, " kata Sukarda.

Kejenuhan dalam berkarya memakai kanvas media datar sering dilakukan, hal sedikit berbeda dalam karyanya kali ini. Media tiga dimensi ia ambil sebagai bahan melukis. Selaian kloset Sukarda juga merambah asesoris yang sering dipakai perempuan yakni tas. Umunya gambar bunga mawar pemanis tas, ia mencoba melukis tas bergenre abstrak.

Saat dinanti setelah sekian tahun kuliah adalah menggunakan toga. Habis selesai toga tersebut tidak terpakai dan usang tidak terurus. Nah Sukarda pun melihat toga hanya dipakai sekali, ia juga mencoba hal baru melukis toga. Sentuhan kuas memainkan berbagai warna.

Sukarda memberi sentuhan seni tak terbatas pada media formal dan informal juga menantang. " saya puas bisa berkarya dimedia-media yang menantang, " terangnya.

Konsep berkarya seorang Sukarda tidak terlepas dari konsep ajaran agama. Filosofi tersebut sebuah nafas kehidupan olah konsep lahir hidup dan mati, trimurti dan tridatu warna khas Bali yang sakral. Reinkarnasi tiada henti terus berputar inilah roda kehidupan.

Benda seperti meja makan, tempat tidur, tempat suci juga kloset dulu natar paryangan tebe kepala badan kaki " kaja ulu kelod teben " Ini yang jadi jiwa Sukarda berkarya. Tanda hidup berkarma buah karma karya "depang anake ngadanin " ini filsapat orang Bali yang luar biasa. perintahnya kerja kerja dan kerja! hasilnya mengikuti. seperti kereta mengikuti kuda yang menariknya.(*sjd)
Share on Google Plus

wak laba

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 comments:

Post a Comment

http://waklaba.blogspot.com/. Powered by Blogger.