hotel dan Restaurant Caspla Bali
Singkat cerita usaha kerang yang dirintis kian melaju pesat. Darmaya mengembangkan bisnis lainya, pada waktu itu sekira tahun 2009 ia bertemu dengan temannya dari Jungutbatu berbincang masalah transportasi menuju Nusa Penida kurang memadai. Boat biasanya nyeberang ke Sanur bangkrut, banyak faktor penyebabnya salah satunya terlalu lama di laut. Penumpang enggan menggunakan jasa boat tersebut. Ia mengajak temannya membuka akses Sanur kembali dengan mode transfortasi lebih maju baik durasi penyeberangan dan kenyaman saat dalam boat. Sahabat menyambut baik ide tersebut langsung menggebrak.
" Potensi besar tidak adanya penyeberangan yang memadai tidak mungkin pelancong itu datang, " kata Darmaya dengan nada semangat.
Permasalah yang diadapi tiada lain adalah modal tapi tekad dan keinginan serta spirit menggebu bisa melewati hal itu hingga armadanya bertambah lebih banyak melayani penumpang. Darmaya dan sahabat pionir membuka usaha tranfortasi laut khususnya menuju Sanur, sahabat bagian Nusa Penida barat tepatnya di Pelabuhan Banjarnyuh sementara ia di Pelabuhan Buyuk bagian Nusa Penida timur.
Pesatnya perkembangan pariwisata beriringan dengan kemajuan transfortasi. Darmaya mengatakan latar belakang bikin boat Karena ingin transportasi lancar dulu sehingga lalulintas pada saat membawa tamu akan lebih muda karena daerah kepulauan jika transportasi laut cepat tepat dan akurat jadwalnya maka banyak orang pasti tidak takut ke Nusa Penida.
Tamu tidak kewatir memikirkan penyeberangan lagi secara reguler sudah terjadwal. Tamu bisa menikmati pesona Nusa Penida sehingga day tour bisa tercapai.
Sebagai putra daerah, Darmaya lebih respon cepat membuat hotel dan restaurant lebih mendahuli dari kompetitor besar. Tamu yang day tour ingin lebih lama menikmati kecantikan pulau yang terletak di tenggara Bali.
Hotel dan restaurant dibawah naungan bendera Caspla Bali dibuka saat jelang Nusa Penida Festival 2016 beberapa hari lalu. Permintaan tamu mempercepat ide lama terpendam sekian tahun.
" saya membuat hotel dan restaurant itu karena tamu day tour ke Nusa entah mereka tirtayatra (lokal) Bule island tour atau tamu Jakarta mereka rata-rata mau tinggal lebih lama. Data kunjungan day tour mereka datang setiap hari dan balik. Infratruktur akomodasi pariwisata kurang menjadi alasan mereka balik padahal dalam sehari day tour tidak cukup mengexplore keindahan Nusa Penida, " ucapnya Darmaya. (*sjd)
0 comments:
Post a Comment