salah satu hasil karya mural siswa di Nusa Penida (foto/sjd)
PED, Seni tidak terbatas ruang dan waktu, apapun bentuknya selalu menjadi hal menarik baik dari segi estetika maupun explorasi dalam berimajinasi. Mural salah satunya, saat memeriahkan bulan bahasa SMA Negeri I Nusa Penida menggerakkan siswa melampiaskan gejolak seni mereka pada bidang tembok dimurak. Mural, seni melukis pada sebuah tempat publik khususnya di sekolah baru pertama kali dilakukan.
Ide mural tembok sekolah datang dari seorang guru yang senang terhadap seni mural. Walaupun terkadang awalnya sulit diterima tapi setelah melihat hasil karya siswa tembok yang biasa sebagai pembatas berubah jadi semakin meriah dan indah dengan lukisan berbagai gambar keanekaragaman laut serta dikombinasi dengan kartun. Jari siswa lihai memainkan kuas menggores tembok sesuka hatinya. Expresi pelajar makin tertantang melahirkan karya. Warna biru paling menonjol dari warna yang lain, hal ini tema mural sesuai dengan tagline Nusa Penida Festival 2016 Exploring The Blue Paradise Islands.
" Ide saya baru kesampian sejak lama 2009 kali ini bisa diwujudkan. Rasanya bangga setelah ide betul diwujudkan diimbangi kemampuan siswa mural tembok lumayan bagus, " kata pencetus ide mural I Wayan Oka, Rabu (19/10).
I Wayan Oka seorang guru bahasa inggris mengatakan bulan bahasa waktu yang tepat memberikan ruang seni kepada siswa mempunyai kemampuan berkesenian. Disamping tembok sekolah jadi indah dilihat, tujuan mural ini sebagai menyalurkan bakat seni.
Tembok sepanjang 50 cm digarap siswa yang tergabung dalam extrakurikurer melukis. Karya mural tersebut berpesan keindahan bahari Nusa Penida sebagai tumpuan wisata bahari tetap lestari. Edukasi kepada semua pelajar senantiasa menjaga lingkungan pesisir terawat dengan baik demi kelangsungan berikutnya. Selain tema selarasa dengan festival, budaya tema penyeimbang karena tanpa budaya jati diri tidak terwakilkan. Kalaborasi bahari budaya sangat penting menyambut pariwisata Nusa Penida.
Selain mural, perlombaan memeriahkan bulan bahasa ada pidato, pidarta bahasa bali, pesatian, nyurat aksara bali, musikalisasi puisi dan english story telling. Khususnya mural lebih awal digelar 12 Oktober lalu mewakili kelas mereka masing-masing yang diikuti semua kelas. Bulan bahasa diselenggarakan selam 3 hari efective dari 17-19 Oktober.
" Kateria mural kesesuain tema, komposisi, kerapian serta mwndepankan estetika, " kata Oka.
Salah satu peserta mural Yogi Kertayana siswa kelas XII IPA, berterima kasih sudah memberikan ruang berexpresi, baru kali sejak sekolah ini ada belum pernah memberikan siswa mural tembok. Ketimbang corek-corek ngga jelas mending mural lebih baik dan edukasi kepada siswa lainya.
Sementara Kepala Sekolah I Nyoman Dunia mengatakan bulan bahasa seperti biasa digelar berbagai perlombaan tapi kali ini menambahkan lomba mural pertama kalinya. Mural sendiri sangat spesial dari lomba lainya mengingat tembok yang dulu hanya sebagai pembatasa kini jadi indah dan menarik pandangan mata. (*)
Oleh ; Santana Ja Dewa
0 comments:
Post a Comment