Demam Akik Menurun Pelaku Pindah Bisnis Lain

Lesehan Merta Segara berlokasi di sebelah timur Br. Sampalan atau Timurnya Puskesmas (foto/sjd)


BATUNUNGGUL, Tren batu terjun bebas membuat pelaku bisnis batu akik kelimpengan. Order hari demi hari kian sepi bahkan tidak sama sekali. Ketika musim tren batu akik orderan menumpuk seperti antre beras gratis. Tapi kini nasibnya tidak tau arah. Pelaku usaha mulai memutar aluan membuka bisnis jangka panjang seperti bisnis kuliner atau lainya.
Demam batu akik sejumlah pelaku usaha bergantung hidup dari hasil jasa gosok maupun penjualan asesoris pelengkapnya. Keadaan ini membuat pelaku bisnis gulung tikar. Ada yang tutup tokonya dan sebagain beralih profesi lainya.

Hal ini dialami I Dewa Ketut Anom Astika mengatakan tren batu akik berubah drastis. Tren cepat berubah sehingga tidak bisa bergantung hidup dari jasa gosok batu. Alih-alih menopang ekonomi keluarga, bisnis jangka panjang kuliner sangat pas karena bisnis kuliner adalah kebutuhan dasar masyarakat. Disamping itu, pariwisata Nusa Penida sedang menggeliat sehingga bisnis kuliner lebih relevan.

Diakuinya saat tren batu akik memang hasilnya besar seiring waktu masa kelam batu akik melanda. Jangankan gosok batu datang saja ngga. Sepi. Anom mulai berpikir bisnis yang tepat akhirnya memilih kuliner.

menu olahan ikan tuna (foto/sjd)


Menurutnya bisnis kuliner lebih menjanjikan tidak kenal tren atau musiman mengingat kuliner kebutuhan dasar. Kemajuan pariwisata wisatawan berkunjung peluang bisnis tidak hanya target warga lokal. Ikan laut dipilih Anom bisnis kuliner, masyarakat Nusa Penida sudah akrab dengan olahan ikan laut seperti pepes, sop ikan, lawar dan sambel matah.

Lapak yang baru dibuka beberapa yang lalu mendapat respon baik masyarakat, dirinya semakin bersemangat bisnis kuliner. " Tampilan rasa yang paling utama. Rasa itu sulit berbohong, " kata Kelian Banjar Batununggul.

Rasa berani jamin tidak bakalan kantong jebol. Stok ikan ia datangkan dari Kusamba dan Denpasar. Hal ini antisipasi stok ikan karena nelayan setempat tangkapan tidak stabil.

Sementara pelaku gosok batu akik mengalami hal sama Agus Gede Wahyuni mengatakan perubahan tren sangat cepat, tidak bisa bergantung terus batu akik sementara kebutuhan hidup menuntut. Prospek jangka panjang dalam berbisnis dipikirkan. Ia beralih menjual kebutuhan perlengkapan upacara.(*sjd)
Share on Google Plus

wak laba

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 comments:

Post a Comment

http://waklaba.blogspot.com/. Powered by Blogger.