Lomba Perahu Layar Meriahkan NPF 2016

lomba perahu layar mini NPF 2016 (foto/hmsklk)


NUSA PENIDA, Lomba perahu layar ( jukung ) agenda rutin sebagai icon pesisir Nusa Penida Festival. Adu ketangkasan melajukan perahu, skil diimbangi pengalaman membaca situasi angin tentunya air laut. Angin adalah faktor utama lomba perahu layar.

Peserta dari tiga desa yakni Kutampi Kaler, Batununggul dan Suana sebanyak 11 beradu cepat start dimulai di Pantai Batununggul. Peserta dari garis start menuju kearah timur menuju pantai Songaya di Desa Suana. Disini peserta harus memutari bendera yang dipasang panitia dan kembali kegaris finish di pantai Batununggul. Adapun jarak yang ditempuh sejauh 18 kilometer.

Koordinator lomba Putu Rai Sudarta, Minggu (9/10) kemarin, mengatakan jumlah peserta sebanyak 11 orang dari Desa pesisir di Nusa Penida. Adapun jarak yang harus ditempuh adalah sejauh 18 kilometer. "Peserta harus melewati bendera yang dipasang di pantai Suana. Apabila tidak sampai melewati dinyatakan diskualifikasi," ujarnya.

Menurutnya, lomba ini selain untuk memeriahkan Nusa Penida Festival juga untuk memotivasi dan menguji keahlian para nelayan dalam mengarahkan jukungnya. "Disini nelayan dicoba keahliannya mengarahkan jukung dengan layar," jelasnya.

Semua peserta lomba jukung yang berhasil melewati rute akan ditetapkan sebagaj juara. Mereka nantinya akan diurut dan memperoleh hadiah sesuai kecepatan waktu tempuh.
Sementara lomba lainya seperti miniatur perahu layar berlangsung di Dermaga Banjarnyuh, Desa Ped. Lomba dibuka Bupati Klungkung, Nyoman Suwirta diikuti sebanyak 43 peserta. Mereka berasal dari Desa Kutampi Kaler, Toyapakeh dan Desa Sakti. Sebanyak 20 peserta nantinya akan ditetapkan sebagai juara. Masing-masing juara 1, 2 dan 3 serta 17 juara harapan.

Bupati Klungkung, Nyoman Suwirta menilai lomba miniatur perahu atau yang biasa disebut miniatur jukung ini adalah untuk mengenang bahwa bentuk jukung sejatinya seperti ikan janggan. "Melalui lomba miniatur jukung ini kita mengenang bahwa bentuk jukung itu seperti miniatur ini," sebutnya.
Melalui lomba ini, Bupati berharap masyarakat semakin cinta dan mensyukuri anugerah alam Nusa Penida. Rasa syukur itu kata Bupati adalah dengan memelihara segala potensi yang ada. Melalui kegiatan ini juga diharapkan bisa memberi efek yang besar, khusunya wisatawan. Dengan semakin banyaknya wisatawan yang datang akan mendampak pula pada perekonomian masyarakat. "Dengan banyaknya kunjungan wisatawan akan berdampak pula pada ekonomi warga dan menghidupkan UMKM disini," ujar Bupati Suwirta.

Koordinator lomba, H. Musbahudin berharap melalui lomba ini mampu memberi pengetahuan kepada generasi muda bahwa sarana penyebrangan dahulu adalah seperti miniatur jukung ini. Menurut Perbekel Desa Kampung Toyapakeh ini, saat ini sudah ada komunitas miniatur jukung dan tren dimasyarakat pesisir adalah untuk melestarikan jukung yang sekarang ini sudah agak menghilang di perairan Nusa Penida dan lebih banyak beralih ke speedboat. "Dengan lomba ini generasi penerus akan mengetahui bahwa dulu sarana penyebrangan adalah seperti miniatur jukung ini," jelasnya seraya berharap lomba seperti ini kedeoannya bisa digelar ditingkat kabupaten.

Lomba miniatur jukung pada Nusa Penida Festival 2016 menggunakan sistem waktu tempuh tercepat. Ada pun jarak yang harus ditempuh sejauh 150 meter. Miniatur jukung biasanya terbuat dari kayu waru. Kayu ini terkenal ringan dan kuat dengan air.

Selain lomba perahu layar, NPF 2016 juga dimerihakan lomba renang diikuti 38 peserta bertempat di Dermaga Banjarnyuh. Pertama kali diselenggarakan lomba ini respon masyarakat tinggi mengikuti lomba ini. Jarak tempu peserta 150 meter. (*sjd)

Share on Google Plus

wak laba

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 comments:

Post a Comment

http://waklaba.blogspot.com/. Powered by Blogger.