NPF 2016 Resmi Dibuka " Kalaboratif Budaya dan Pariwisata "

seribu penari Jangkang Pelilit pembuka event NPF 2016 (foto/sjd)

PED, Kolosal Tari Jangkang Pelilit dengan seribu penari membuka event Nusa Penida Festival 2016 yang berlangsung di Dermaga Banjarnyuh, Desa Ped, Jumat (7/9) kemarin.
Tari Jangkang salah satu icon kesenian khas Nusa Penida yang biasa dipentaskan saat piodalan Pura Kahyangan Tiga di Desa Pakraman Pelilit. Tari sakral yang diperuntukan sebagai penolak bala pertama kali dipentaskan secara masal.

Bupati I Nyoman Suwirta dalam sambutanya menyampaikan event festival merupakan implementasi promosi memperkenalkan Nusa Penida kepada halayak luas. Potensi yang besar baik alam, budaya sementara ini hanya mengandalkan wisata bahari. Diakui Nusa Penida banyak menyandang sebutan, statemen mantan Gubernur Bali Dewa Beratha menyebut Nusa Penida sebagai telur emasnya Bali. Tak salah Nusa Penida disebut demikian, secara geografis letak disebelah selatan berbentuk seperti telur dengan beragam potensi tersembunyi.

Selain itu, Nusa Penida mendapat predikat sebagai Kawasan Koservasi Perairan ( KKP) yang ditetapkan pada Nusa Penida Festival pertama di Lapangan Umum Sampalan. Berikutanya ditetapkannya Nusa Penida sebagai Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN), Pulau-Pulau kecil dan Pulau Terluar. Potensi bahari mendapat penghargaan dari Kementerian Pariwisata yakni daerah favorit menyelam dan selancar.

Bupati Suwirta menegaskan kembali potensi dimiliki tanpa dukungan masyarakat menjaga, memelihara dan melestarikan niscaya kerukasan akan terjadi. Andalan utama Nusa Penida wisata bahari dengan demikian budaya besenergi dengan pariwisata keberlanjutan " kalaborasi budaya dan pariwisata".

Ditengah upaya mengembakangkan Nusa Penida berbagai status tidak boleh terlena. Kita harus berkompetisi dengan kompetitor dengan sungguh-sungguh menjadi pemenang sesuai dengan harapan kita bersama," tegas Bupati asal Ceningan.

Kembali Bupati Suwirta menekankan harapan kita bersama pulau tercinta jadi pulau kebanggan. Hampir 90 % mengandalakn laut saja sisanya alam. Memanfaatkan keindahan laut, KKP ada ratusan terumbu karang dan ikan termasuk ikan Mola-Mola. Alam diexpolore dimaafkan kewatirannya sesuatu saat nanti rusak terjadi. Rata 3000 orang datang ke Nusa Penida secara resmi tercatat 650 orang, pintu masuk terlalu banyak. Melihat hal tersebut melalui pelabuhan segitiga mas yakni Pelabuhan Sampalan, Biasmunjul, Nusa Cenibgan dan Persinggahan, Klungkung bisa diantisipasi.

Menurut Deputi Pemasaran Luar Negeri Kementrian Pariwisata RI I Gede Pitana, korbinis pariwisata memang didasari kondisi riil berdasarkan pasar dan sumber daya pariwisata luar biasa. Sifaf-sifat positif berbeda dengan sektor lainya, pariwisata menciptakan lapangan kerja, dikembangkan berbagai pelosok wilayah, sektor ekonomi sangat ramah lingkungan. Semakin dilestarikan semakin mensejahterakan.

" Kami apresiasi Pemerintah klungkung sudah berkali bergelar festival. Karena efektif mendatangkan pariwisata memperkenakan destinasi, sebuah icon serta secara langsung menyaksikan & motivasi masyarakat lebih kreatif. Kita ketahui daerah lainya seperti Banyuwangi Kabupaten paling timur pulau Jawa sebelumnya tidak termasuk peta pariwisata upaya pemerintah setempat menggelar berbagai festival Banyuwangi makin dikenal. Tidak salah membandingkan daerah lain sebagai rujukan setiap tahunya menggelar sebanyak 58 event," ucapnya.

Pitana optimis festival berujung kesejahteraan masyarakat memiliki sumber daya alam dan aspek budaya pola kehidupan seharian masyarakat menarik wisatawan. Pesan kita mempunyai sumber daya luar biasa marilah jaga jangan sampai kita sendiri merusak, bahwa pewisata sangat berkepetingan kelestarian, kalau telur emas keberlanjutan jangan potong angsa yang sedang bertelur emas, " tambahnya. (*sjd)

Share on Google Plus

wak laba

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 comments:

Post a Comment

http://waklaba.blogspot.com/. Powered by Blogger.