Titi Bahu " Archipelago " Nusa Penida Destinasi Adu Adrenalin

Titi Bahu " Archipelago " pantai tersembunyi 

PEJUKUTAN, Desiran angin hembaskan pohon bergoyang jumawa. Biru laut saksi keindahan menyimpan segudang kenikmatan hati. Begitu pemandangan Nusa Penida khususnya bagian timur, Desa Pejukutan destinasi tidak habis-habis dikupas. Mutiara terpendam begitu lama muncul jadi rebutan menginjakkan kaki mengencani lebih dekat. Kawasan pantai Atuh telah hits perbincangan berbagai sosial media. Setiap sudutnya menyimpan keelokan salah satu pantai Titi Bahu masih dalam kawasan pantai Atuh.

Selama ini pelancong hanya bisa memandangai dari ketinggian tebing. Mata terbelalak melihat, tapi tidak bisa leluasa menikmati. Pasalnya akses jalan rumit menuruni tebing, cuma bernyali lebih yang bisa explore.

Menurut tokoh masyarakat setempat I Wayan Sudarsana, diakuinya tempat tersebut tidak sembarang orang bisa kesana itu pun warga lokal turun melakukan aktifitas memancing. Rumit. Tebing terjal, sangat berbahaya tentunya orang berpengalaman bisa turun sampai ke pantai.


Sudarsana yang dikenal Wayan Doglas, pemandangan jauh lebih indah, pasir putih bak crystal dan bening air kebiruan dari atas saja sudah mengagumkan.
Pemandu lokal I Putu Gede Sukawidana yang sering memandu menggunakan jukung " transfortasi air tradisional mengatakan satu-satunya transfortasi bisa menuju ke pantai Titi Bahu cuma jukung leluasa bermanuver itupun pada saat waktu tertentu sesuai kondisi air. Misalnya saat air laut agak surut, gelombang besar mencapai bibir pantai berenang bergantung pada seutas tali. Jukung tetap berlabuh di laut bukan bersandar di pantai sangat berbahaya.

Sukawidana sebelumnya memberikan penjelasan bahwa destinasi extream penuh petualangan adu nyali " Adventure to hidden beach ". Hampir mirip dengan destinasi Archipelago. Pengalaman dirinya hampir setiap kesana bisa nyandar langsung ke pantai.

Pasir putih mengkilap sebening crystal menyapa selamat datang. Wisman sulit diajak pulang masih belum puas menikmati perawan alam, menginap adalah keinginannya, tapi Sukawidana tidak berani mengambil resiko. Tempat memungkin bermalam ada daratan agak tinggi cukup membuat tenda.

Sebelum menuju kesana menyisir pantai, pemandanga luar biasa keagungan semesta. Indah. Relief alami bukit hijau memanjakan mata. Kadang jika beruntung melihat lumba-lumba asyik bermain, kumpulan ikan berbaris rapi. Tidak rugi perjalanan menuju pantai Titi Bahu. Pantai Sebila, Dusun Karang adalah pintu masuk menuju pantai Atuh dan Titi Bahu. Pokoknya ngiler melihat pantai layak surga serasa pantai milik sendiri.

" Wow Amazing, pertualangan, tantangan adu nyali terbayar mahal melihat keindahan alam masih asri. Saya ngga kapok lagi kesisni, " kata wisman Valentina kiseleva asal Rusia. (*)
Oleh ; Santana Ja Dewa


Share on Google Plus

wak laba

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 comments:

Post a Comment

http://waklaba.blogspot.com/. Powered by Blogger.