Muliana (foto/sjd)
Bali terbelesit pikiran orang sebuah tempat yang menarik kental
dengan budaya. Kearifan lokal masih terjaga apik sumber modal merangkul
wisatawan datang. Alam dan budaya bercinta tidak terlepas terus
diperbincangkan. Jatuh bangun pawisata telah mengalami pergolakan pelaku
pawisata. Pengalaman pahit bergerak berinovasi berlari mengejar kejayaan masa
dulu.
Merajut asa dunia pariwisata sandaran sebagian besar warganya.
Sektor inilah tumpuan penyumbang pendapatan asli daerah. I Wayan
Muliana salah satunya berkecimpung didalamya. Melakoni sebagai pemandu wisata
" guide" pahit getir ia rasakan. Modalnya sederhana terpenting tamu
yang diantarnya merasa nyaman dan tahu seluk beluk destinasi.
Pariwisata pernah terguncang
hebat tahun 2002 sektor ini benar-benar lumpuh. Kepercayaan sirnah ditelan
bumi, beransur-ansur kepercayaan tumbuh kembali hingga menggeliat. Tantangan
tetap ada, pembenahan dan objek-objek daerah lain bermunculan berselancar
sosial media. Selain itu, brosur telah pindah migrasi model kekinian menjadi
tantangan berikutnya.
Muliana berinovasi melalui akun
sosial media memberikan informasi seputar objek wisata Bali. Seperti itu ia
lakukan trobosan menjaring tamu berselancar dunia maya cara jitu. Pria asal
Majuh, Dusun Batumulapan bernampilan bersahaja tetap setia dengan profesi yang
digelutinya. Jalan-jalan bercumbu semesta telah menjadi hobby, dalam benak
hatinya menikmatinya tidaklah cukup mengabadikan elok lekuk tubuh semesta rasa
penasaran terbayar lunas. Jeritan kamera memicu rasa penarasan luar biasa
meledak-ledak, gejolak ini terus berkecambuk bentangan alam terlihat indah di
mata lensa.
Berkesenian sudah menjadi
keseharian keluarga adik perupa I Putu Bonuz Sudiana. Terlahir keluarga perupa
sangat andil berpengaruh walapun sedikit berbeda dari kakanya. Seni gambar
visual menjadi sandaran keluh kesah menjalani profesi seorang guide.(*)
0 comments:
Post a Comment