Perupa Muda Unjuk Gigi Gelar Pemeran Bersama


pameran bersama perupa muda bertajuk Trip (foto/bonuz)

GIANYAR, Kiprah perupa muda dalam kancah seni rupa memeriahkan kasazah berkesenian di Bali. Kehadiran mereka selama ini kerap tampil secara otonom tanpa sebuah keterbatasan akan sebuah proses keratifitas.

" Karya adalah sebuah akumulasi dari proses kreatif senimannya yang tentu saja melibatkan berbagai hal yang mempengaruhinya. Sehingga karya yang terpajang di dinding ruang pamer sesungguhnya selain tentu saja menampilkan konten tematik maupun estetik juga merekam memori memori perjalanan kreatifitas senimannya saat proses kreatif itu terjadi, " ujar kurator I Made Susanta Dwitanaya, Rabu (27/7).

Pemeran yang melibatkan 18 perupa muda secara bersama menggelar pameran di Bentara Budaya Bali, Ketewel, Gianyar bertajuk Trip yang secara harfiah bermakna perjalanan adalah sebuah frame kuratorial yang mencoba menelisik kembali sebuah "perjalanan" proses kreatif seniman dalam hal ini para perupa muda yang tergabung di Bali Emerging Artis dalam menghadirkan sebuah karya. Pemaknaan personal yang tentu saja tertuang dalam beberapa medium presentasi yang dipilih seniman misalnya dengan catatan , dokumen, arsip yang tentu saja tidak harus berupa teks tentang penjelasan ihwal perjalanan proses kreatif senimannya melainkan bisa berupa artefak, benda benda, foto, medium atau alat bahkan bisa juga rekam jejak karya karya sebelumnya, dan lain sebagainya yang berpengaruh dan dianggap punya kisahnya tersendiri dalam proses kreatif masing masing seniman.

Menurutnya, keterhubungan antara karya dan catatan yang mengiringinya adalah sebuah upaya dari para seniman untuk membagi “rute” perjalanan kreatifitasnya dalam melahirkan karya sebagai sebuah “buah” dari proses pergulatan kreatifitasnya kepada para apresiatornya. Sehingga, pembacaan atas konten karya para apresiator juga dapat menyelami secara lebih intim ihwal alam kreatifitas senimannya. Pada tiap karya yang hadir kita tidak hanya dihadapkan pada capaian estetik dan tematik kreatornya tapi kita juga diajak untuk memahami “kisah” lahirnya karya tersebut. “kisah” yang terekam pada catatan catatan, artefak, sketsa, diary, dan lain sebagainya dimaknai sebagai “bidan” yang berperan dalam “lahirnya” sebuah gagasan.

Berkaca pada karya karya yang ditampilkan 18 perupa muda dalam pameran ini yakni ; Ida Bagus Komang Sindu Putra, Rio Saren, I Putu Aan Juniarta, Widhi Kertya Semadhi, I Komang Trisno Adi Wirawan, I Gede Jaya Putra, I Made Putra Indrawan, I Nyoman Suarnata (Rako), Ngakan Agus Artha Wijaya, I Made Agus Darmika (Solar), I Putu Adi Suanjaya, Pande Made Giri Ananda, Putu Sastra Wibawa, I Wayan Sudarsan, I Kadek Jefri Wibowo, I Nyoman Suyadnya, I Made Sugiada, dan I Made Suartama , terlihat ihwal peta perjalanan kreativitas tiap personalnya. Disamping itu terbaca pula perihal sudut pandang masing masing dari mereka dalam melihat dan memaknai sebuah proses perjalanan.

Pameran “TRIP” ini adalah sebuah peristiwa dimana para perupa muda yang menjadi peserta pameran ini menampilkan kisah di sela sela perjalanan mereka memperjuangkan kehadiran diri mereka pada medan seni rupa. Sebagai perupa muda, tentu saja perjalanan akan masih panjang, masih banyak kemungkinan kemungkinan yang niscaya ditemui selama menyusuri jalan kesenimanan mereka. Peristiwa pameran ini tentu saja sangat memungkinkan untuk melihat dan membaca kemungkinan kemungkinan estetik apa lagi yang dapat mereka gulirkan dalam mengayuh pedati di jalan kesenian. Karena jalan ini masih panjang," cetus kurator asal Tampaksiring, Gianyar. (*)
Share on Google Plus

wak laba

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 comments:

Post a Comment

http://waklaba.blogspot.com/. Powered by Blogger.