Menyeimbangkan Hobby Setelah Penat Menjalankan Aktifitas

Dewa Rai

BATUNUNGGUL, Melepas lelah, hobby salah satu sandarannya. Letih sumringah dengan sendirinya keluar tanpa permisi, beraneka pelampiasan lepas kejenuhan. Ada yang umum dilakukan bahkan menantang andrenalin. Butir-butiran partikel letih, lesu berkatifitas seakan lepas liar tumpah sendirinya, piknik solusinya apalagi bisa mengabadikan momen tersebut. Tidak sembarang orang bisa mengabadikan dengan kualitas mempuni, kalau sekedar selfie banyak orang mampu.


I Dewa Ketut Yuniarta salah satunya, membidik saat piknik seharusan bagi dirinya. Rasa kurang abdol meexpolore destinasi atau aktraksi budaya melihat dengan mata telanjang, jeritan mata lensa merasa iri ingin membidik kemolekan keindahan.

Pria lebih dikenal Dewa Rai menceritakan awal cinta dunia fotografi sejak waktu sekolah menengah pertama. Kebetulan waktu itu pelajaran olahraga yang dilakukan pagi hari di lapangan umum Sampalan. Sebelum dimulai siswa berlari dari lapangan mengarah ke timur jalan belok menuju sekolah menyisir pantai finish kembali di lapangan. Sontak ia melihat keindahan matahari terbit. Dirinya diam menatap dari kejauhan takjub terbitnya sang surya.

Sayang waktu itu kamera barang mahal gadget pun belum ada. Hampir setiap pagi tidak pernah absen melihat keagungan keindahan sang pencipta. Setelah berjalan waktu, ia melanjutakan sekolah diperantoan Denpasar. Kecintaan fotografi kian tumbuh ketika bertemu dengan gadis yang sekarang menjadi istrinya. Perkenalan dunia jepret dimulai. Penasaran kian hebat setelah ia membeli sebuah kamera, belajar berlanjut secara otodidak melalui googling di google. Merasa tidak cukup, dirinya gabung group fotograger melalui via facebook.

Akhir pekan waktu paling tetap buat Dewa Rai melampiaskan kegundahan dalam dirinya. " Mengatur waktu cuma bisa akhir pekan setelah bekerja, " kata pria asal Banjar Batununggul.
Bertemu dengan senior adalah guru secara tidak langsung dirinya bekal ilmu untuk dipraktekan. " saya ngga pernah mengikuti secara formal melainkan secara langsung dan otodidak. Humaninterest, stage panggung paling saya suka, " cetusnya.

Secara sukarela membidik bila mana diminta temanya atau keluarga cuma-cuma bahkan musisi Bali dan perupa. Keterlibatan Dewa Rai dunia fotografi pernah mengikuti kontes saat Nusa Penida Festival 2015 karyanya masuk 10 besar. Selain humaninterest, event musik, paling dia suka karena musik adalah bahasa univesal membangkit jiwa kebetulan suka musik. Musisi yang pernah jadi bidikan masih sekitaran Bali seperti Jun Bintang, Lolot tapi saat event musik reggae bersekala nasional Tony jadi bidikan kameranya. Selain itu, keterlibatan Dewa Rai pernah terlibat instalasi seni seorang perupa bernama I Putu Bonuz Sudiana.(*)
Share on Google Plus

wak laba

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 comments:

Post a Comment

http://waklaba.blogspot.com/. Powered by Blogger.