tradisi ngarak bade di laut (foto/dok.waklaba)
BATUNUNGGUL, Ngarak bade di lapangan sudah biasa maistream, atau dengan nuansa bukit berbedu sudah lazim. Desa Pakraman Batumulapan, Desa Batununggul kecamatan Nusa Penida, Klungkung atraksi bade ngarak di luat menjadi tradisi turun temurun setiap upacara ngaben masal.
Ketika air laut surut berapa diatas mata kaki, percikan air tersebut dibidik akan memberikan hasil foto luar biasa. Apalagi ngarak bade masih kental dengan trance. Latar belakang laut dan Gunung Agung nan gagah menyaksikan tradisi unik ini, cuma ada di Nusa Penida.
Menurut Bendesa Pakraman Batumulapan Gede Agus wahyudi tradisi ini sudah menjadi warisan leluhur. Ketika ditanya kapan tradisi ini mulai, ia tidak bisa memastikan dengan gamblang yang jelas setiap warga kami mengadakan ngaben pasti ngarak badenya di laut. Kemungkinan alasannya, daerah Batumulapan dataran rendah sedikit disamping itu letak setra di persis dibibir pantai. Begitu Desa Pakraman lainya seperti Kutapang juga menggelar hal yang sama, kebetulan setra kami berdampingan.
Bulan Agustus tepatnya tanggal 12 nanti, warga kami pesemetonan Dukuh Seganing menggelar upacara ngaben masal. " Pas semua anggota krama satu soroh atau pesemetonan, lebih semarak dan meriah karena kramanya berjumlah 300 KK dan yang aktif 120 krama sisanya perantuan baik Denpasar dan sekitarnya, Sumantra, Kalimantan, Sumbawa, " tuturnya. (*)
0 comments:
Post a Comment