ekpresi perempuan dalam ranah berkesenian (foto/susanta)
" Akar kultural Bali secara tidak langsung telah melatih kepekaan para perempuan Bali d...alam mengolah seni upakara melalui janur. Setidaknya mereka telah meramaikan jagat seni di Bali tidak hanya didombinasi kaum adam, " kata Kurator I Made Susanta Dwitanaya saat ditemui tempat pameran, Sanggiang, Ubud, Gianyar, Bali, Senin (4/6).
Menurutnya, mereka adalah para perupa perempuan Bali menyuguhkan konsep dan prinsip-prinsip estetika modernis disamping juga mereka tetap membawa gen kultural sebagai perempuan Bali membawa karakteristik visual personal sebagai hasil pergulatan artistik mereka sebagai seniman.
Hal sama disampaikan perupa I Putu Bonuz Sudiana masih minim kehadiran kaum hawa berkecimpung dunia berkesenian. Jagat seni rupa diwarnai kaum hawa tapi tetap menjaga kultural perempuan Bali.
" Saya sangat mengapresiasi kehadiran mereka perlu dukungan dan dorongan agar terus berkreasi dan berkarya aktif energi berkesenian tetap menyimbangkan hidup sebagai seorang perempuan atau ibu dalam kultural Bali, " cetusnya.
Secara bersama-sama menggelar pemeran yang bertajuk " Colour Full ". Judul yang diusung enam perupa perempuan diantaranya Agnes Yulinawati, Ni Luh Nyoman Sri Rahayu, Ni Made Kurniati Andika, Ni Putu Eni Astariani, Anastasia Ni Luh Andriani dan Ni Nyoman Emy Agustriani sebuah ungkapan metaforik yang merepresentasikan kehadiran mereka dalam karekteristik masing-masing individu. Pameran yang berlangsung 2-16 Juli bertempat di Gallery Restu Bumi. (*).
0 comments:
Post a Comment