upacara ngeben masal sawa tanpa identitas di Desa Pakraman Kutampi (foto/sjd)
Desa Pakraman Kutampi menggelar upacara ngeben masal. Prosesi upacara ngeben berbeda pada umumnya, sawa yang akan diaben tidak bertuan (tidak bernama, red).
Menurut Bendesa Kutampi I Made Martawan, Senin (11/5), awalnya pembuatan bale yang diperuntukan sebagai sarana pendukung untuk upacara adat di pura Dalem setempat. Setelah mulai pembangunan, pengalian pondasi dilakukan pekerja terkejut ditemukannya kerangka tulang manusia. Pengalian pondasi dimulai di barat laut. Secara beruntun ditemukan juga kerangka manusia hingga semuanya berjumlah sepuluh. Dari sepuluh kerangka yang ditemukan terdapat kerangka balita.
I Made Martawan mengatakan dari paruman disepakati upacara ngaben masal sebelumnya sudah berkoordiansi dengan sulinggih. Upacara ngeben berlangsung kemarin (10/5). Konsep yang lebih sederhana yang sesuai dengan ajaran Hindu. Siapa pun itu, bila kerangka tulang manusia ditemukan sengaja maupun tidak sengaja diwilayah Desa Pakraman Kutampi akan diupacara ngeben. Ngeben ini semua menjadi tanggungjawab desa, “ tuturnya.
Sementara penuturan Ketua Panitia I Made Sumiarta mengatakan kerangka tulang manusia ditemukan sudah seminggu sejak dimulainya pembangunan bale di sebelah timur Pura Dalem.” Sebagai ungkapan bakti kepada leluhur agar diberikan jalan baik sekala maupun niskala, “ pintanya.
Upacara ngeben dipuput oleh Ida Pandita Rsi Agung Dwijaksara dari Geria Panaraga Purna Ashram, Kutampi. Sebelum upacara ngeben diawali dengan ngulapin,ngendagin,ngangkid galih,nyiraman,ngeringkes dan ngaskara.
Oleh : Santana Ja Dewa
0 comments:
Post a Comment