I Made Martawan
Pahit getir kehidupan yang dialami
I Made Martawan. Sebelum menjadi seorang Bendesa di Desa Pakraman Kutampi,
kisah hidupnya berawal dari buruh angkut di Pelabuhan tradisional Banjar Bias,
Desa Kusamba, Klungkung.
“ jadi buruh angkut di pelabuhan,
ya enak nggak enak dienakan saja demi asap dapur mengepul, “ ujarnya.
Pria berusia 41 tahun ini,
kesederhaan menjadi kehidupan sehari-hari. Kenangan jadi buruh membuat Martawan
masih membekas diingatanya. Disaat ombak
lagi besar, dia dan rekanya berjibaku dengan ombak mengangkut barang menuju sampan
(transfortasi tradisional).
Selama kurun waktu dua tahun dia
pulang kampung di Dusun Kutampi, Desa Kutampi Kaler. Entah mengapa krama memilih
dia menjadi seorang Bendesa, ini ibarat ketimpa buah durian, “ kata Pria dua
anak.
Terpilihnya sebagai bendesa bagi
dirinya ini merupakan aspriasi krama.
“ kepercayaan krama terhadap saya, betul-betul
menjadikan motivasi untuk memberikan yang terbaik, “ imbuhnya suami Ni Wayan
Nuriani asal Kusamba, Klungkung.
Oleh : Santana Ja Dewa
0 comments:
Post a Comment