Nusa Penida (waklaba.blogspot.com)
Aksi konvoi dan coret-coret kostum saat kelulusan
sulit untuk dihilangkan begitu saja. budaya ini sudah mendarah daging dari
generasi ke generasi di setiap tahunnya. Berbagai upaya sudah dilakukan pihak
sekolah agar siswa tidak melakukan aksi tersebut, tapi apa daya.
Saat pengumuman sudah dianjurkan menggunakan
pakaian sembahyang tapi siswa menyimpan kostum di balik jok motornya. Hal ini
disampaikan Kepala Sekolah SMA Negeri I Nusa Penida I Nyoman Dunia, Jumat
(15/5). Sehari sebelumnya sudah kami umumkan untuk pelaksanaan pengumuman
kelulusan memakai busana adat madya untuk meminimalkan aksi coret-coret baju.
“
kami meminta anak-anak untuk tidak berlebihan dalam merayakan kelulusan
merekaseperti jangan melakukan konvoi di jalanan, jangan minum minuman beralkohol
dan tidak melakukan aksi corat-coret. Selamat buat kalian yang sudah lulus, “
harapnya.
Konvoi dilakukan mulai dari Banjarnyuh tempat
sekolah, iringan konvoi bergerombol hingga memadapi jalan. Hampir semua sekolah
yang ada di Kecamatan Nusa Penida turut konvoi. Hysteria gembira diraut wajah
siswa tak terbentuk.
Graungan motor saling sahut menyahut. Sesampai di
pertigaan Lapangan Umum Sampalan konvoi terhenti menunggu yang laianya.
Warga sangat menyayangkan aksi ini padahal aksi
sangat berbahaya bagi diri sendiri maupun pengguna jalan lainya. Serasa jalan milik
mereka.#sjd
galeri yang lainya :
0 comments:
Post a Comment