Tari Kecak, Tradisi Kebersamaan


sekaha ST Yowana Bhakti ngayah tari kecak (foto/sjd)

BATUNUNGGUL, Budaya tidak lepas dari Bali, aneka ragam seni dan budaya sudah menjadi identitas daerah. Dari sekian seni tari kecak paling tersohor. Tari kecak sering dipentaskan baik di pura maupun tempat hiburan.

Sekaha Teruna Yowana Bhakti Banjar Sampalan, Desa Pakraman Dalem Setra Batununggul mementaskan seni tari kecak pada saat nyejer Ida Bhatara upacara ngadegang di banjar setempat, Sabtu ( 9/1).

" Sekaha Teruna selalu tampai berkesenian setiap upacara ngadegang berlangsung. Disamping menghibur masyarakat, juga sebagai bentuk melestarikan budaya, " kata Ketua Sekaha Teruna Yowana Bhakti I Dewa Made Dwipayana.
Dia menilai seni tari kecak menampilkan tari dan paduan suara. Khas tari kecak sudah mainstream warga Bali dan masyarakat luar Bali.
Seni tari ini mengambarkan perpaduan karakter jadi satu kesatuan, filosofi tersebut sekaha teruna tetap kompak, rasa kebersamaan saling asah, asih, asuh terjalin erat diera gemburan globalisasi.
Menurut Bendesa Pakraman Dalem Setra Batununggul I Dewa Ketut Tayanegara, peran sekaha melestarikan budaya sangat penting, budaya sudah mengakar di Bali sehingga berkesenian jadi identitas.

" Kebersamaan menyala terang perang melawan gerusan perubahan jaman sehingga jati diri sebagai generasi tetap ajeg, " tuturnya.

Alunan kecak para wisatawan asing larut dalam cerita tari kecak. Rebeca wisatawan asal Swiss mengatakan senang menonton tari kecak, sangat mengibur. " Saya sangat senang menonton tari Bali, pas kebetulan di Nusa Penida dapat informasi tanpa ragu saya langsung menonton dengan riang, " terangnya.

Oleh ; Santana Ja Dewa


Share on Google Plus

wak laba

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 comments:

Post a Comment

http://waklaba.blogspot.com/. Powered by Blogger.