Kawasan atuh hampir mirip dengan Raja Ampat di Papua (foto/agus)
PEJUKUTAN,
Pantai Atuh sudah tersohor dimata para pelancong maupun fotografer. Eloknya
kawasan ini tak henti-hentinya diexplore. Pantai terletak diujung tenggara Nusa
Penida dari arah Pelabuhan Kapal Roro berjarak sekitar 25 kilometer lebih
tepatnya berlokasi di Dusun Pelilit, Desa Pejukutan. Kawasan Atuh menyimpan
panorama yang mengagumkan, pulau-pulau kecil, bukit dan pantai memikat siapa
saja.
"
Setiap hari ada aja yang datang baik wisdom maupun
wisman. Atuh sendiri mempunyai dua pantai, pantai Atuh dan Titi Bahu. Cuma hanya
pantai Atuh bisa dijangkau para pelancong, sementara Titi Bahu aksesnya sangat
sulit dan terjal. Hanya orang lokal adrenalin tinggi bisa mencapai lokasi
tersebut melakukan aktifitas memancing, " ujar tokoh masyarakat setempat I
Wayan Sudarsana saat ditemui pantai Atuh.
I
Wayan Sudarsana lebih akrab disapa Wayan Doglas menjelaskan kawasan Atuh
mempunyai pulau-pulau kecil dengan nama khas daerah setempat mulai dari Batu
Paon, Batu Padasan, paling ujung Batu Abah, Batu Tegen, Batu Jineng dan Batu
Pecanangan. Sekaian nama pulau kecil tersebut hanya dikenal para nelayan maupun
warga adalah Batu Abah. Hal ini disebabkan Batu tersebut sebagai tanda ujungnya
Nusa Penida.
"
Kemungkinan nama-nama pulau tersebut anatologinya dipengaruhi lingkungan pantai
dan sekitar rumah. Setiap pulau berbentuk beda-beda seperti Batu Metegen
menyerupai barang yang dipukul warga dengan menggunakan alat tradisional dua
sisi barang tersebut dilihat metegenan, " tuturnya.
Pemandangan
Atuh dari Batu Jineng hampir mirip dengan Raja Ampat Di Papau Barat. Keunikan
tersebut, para pelancong lebih senang berfoto ria ketimbang di pantainya.
Pantai
Titi Bahu sangat eksotik, akses susah dijangkau dan menantang banyak dari
pelancong mengurung niatnya untuk bisa menikmati pemandangan dari dekat,"
imbuh Doglas.
Salah
satu pelancong Agus Kardita, pantai ini sangat mempesona, dari menisir jalan
setapak pesona elok memancar keindahan tak sabar ingin menikmati. Spot foto
paling keren di Batu Jineng, tapi aksesnya lumayan menantang dibayar dengan
keringat bercucuran.
Menurut
fotografer I Gede Manu Teja Kusuma, kawasan Atuh sangat eksotik tiada
habis-habis diexplore jadi bidikan. " Atuh memberikan inspirasi buat
saya," bebernya.
Oleh
; Santana Ja Dewa
0 comments:
Post a Comment