Seiring perkembangan jaman, perubahan gaya hidup mengikuti
perubahan. Sesuatu menarik baik kejadian, musibah atau pun tempat eksotik jadi
serbuan para pecinta selfie atau yang populer bernama cakrek. Gedget tidak bisa
lepas dari gemgaman tangan, detik demi detik pantauan terus update status atau
sekedar lihat berita, browsing , chating dan lain-lain.
Perubahan drastis menimbulkan rasa penasaran keinginan lebih tau
sesuatu. Sekedar keleksi yang nantinya mengabarkan
penikmat sosial media walaupun terkadang akurat suatu informasi masih kurang.
Tapi, satu sisi informasi ini paling terdepan mengabarkan dan membantu share
kepada lainya.
Takut, terkikis rasa penasaran
tinggi sesuatu seperti aksi teror yang terjadi di Sarinah, DKI Jakarta. Polisi
berjibaku menaklukan teroris malah asyik nonton parahnya selfie dengan latar
belakang baku tembak polisi dengan teroris. Koyol, tapi ini menandakan
keberanian warga Indonesia terhadap aksi teror. Mungkin sudah terbiasa
mendengar jentuman suara senapan atau bom. Sepasang tangan mengemgam gegdet
mengabadikan kejadian tersebut detik demi detik seperti layaknya menonton film
laga.
Kembali gaya hidup cakrek, alam
bawah sadar sudah terkontaminasi perubahan terjadi. Sulit meredam hal tersebut,
yang terpenting sepanjang sesuai dengan koledor aturan. Gaya cakrek dipengaruhi
dengan sebuah iklan yang telah membumi semua kalangan tak terkecuali. Selfie
menjadi bagian hidup masa kini.
Sosial media adalah satu satu
sandaran meluapkan pergolakan emosi. Keluh kesah pelampiasan mengapdate status
di sosmed melepaskan beban. Terkadang, keluh kesah membawa petaka. Sebaiknya
menyampaikan keluh kesah tidak menyakiti seseorang. Pengaruh sosmed baik dan
buruk sangat radiasi terhadap sosial masyarakat.
Oleh ; Santana Ja Dewa
0 comments:
Post a Comment