Michael ; Pariwisata Nusa Penida Jangan Meniru Yang Lain

Michael White sebelah kiri (foto/SJD)

NUSA PENIDA, Pariwisata budaya dan alam adalah andalan pulau Bali. Pendapatan asli daerah (PAD) mengalir deras dari sektor ini. Perkembangan pesat dan bertumpu di bagain selatan, sementara daerah lain memiliki potensi besar dikembangkan, salah satu kepulauan Nusa Penida. 

Letak terpisahkan selat Badung, potensi alam dan budaya kental, kearifan lokal tetap terjaga.

Wisata spiritual Nusa Penida sudah tersohor dipelosok Bali, ribuan pemedek datang. Pesona alam tak kalah menarik di pulau ini yang dikatakan tandus dan kering. Dibalik itu, pesona alam menarik pengunjung terutama pantai. Destinasi pantai jadi trening topik di sosial media seperti Atuh, Pasih Uug dan Angel Billabong.
Menurut arkeologi dari Australia Michael White menuturkan pengembangan pariwista di Nusa Penida semestinya berbasis kearifan lokal. Artinya butuh proses seperti air mengalir sesuai dengan tata ruang dan peruntukan. Sehingga masyarakat sendiri mengikuti secara perlahan dan tidak seperti Nusa Dua maupun Kuta, ujarnya seraya mengatakan Nusa Penida itu unik banyak peninggalan pengaruh dari majahpahit masih kita lihat. Tapi, dia menyayangkan ada beberapa peninggalan sudah berubah, " terang peneliti sejarah Kerajaan Majahpahit.

Michael White merampungkan buku hasil penelitian dengan judul Majahpahit Style menyampaikan kewatiran besar peninggalan dengan akulturasi budaya setempat dengan Majahpahit ditelan bumi. Dia berharap kepada masyarakat Nusa Penida tetap memelihara dan merawat peninggalan yang sudah menjadi warisan leluhur. Artinya pariwisata berbasis kearifan lokal harus dijalankan bukan meniru yang lain sebagai roll model, terang wisman telah lama menetap di Bali dan sudah menjadi orang Bali dengan mengganti nama I Made Wijaya.

Oleh ; Santana Ja Dewa


Share on Google Plus

wak laba

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 comments:

Post a Comment

http://waklaba.blogspot.com/. Powered by Blogger.