I Wayan Agus putus sekolah karena tidak ada biaya (foto/yansu)
Ketika duduk dibale bengong lapangan puputan Denpasar kami didatangi pedagang buah. Ketika melihatnya, ternyata ia masih sangat belia. I Wayan Agus (14 ), demikian ia memperkenalkan dirinya. Ketika ditanya aslinya darimana? Agus mengaku dari Songan Kintamani, Bangli, Rabu (17/6/2015).
Agus sudah tamat sekolah namun hanya Sekolah Dasar.
" Tiang be tamat SD a tahun maluan (saya sudah taman SD setahun yang lalu, red), ujarnya polos. Ketika didesak mengapa tidak melanjutkan ke SMP, I Wayan Agus mengaku orang tuannya tidak punya biaya.
" Memen tiange sudah meninggal, bapak be tue ( ibu saya meninggal, bapak sudah tua, red ), ujarnya dengan bahasa Bali.
Ketika disinggung bagaimana ceritanya ia sampai berdagang buah keliling ? Agus bercerita ia diajak kakak Kandungnya yang tinggal diseputaran JI. Gunung Agung Denpasar.
"Kakak punya anak buah 6 orang termasuk tiang, tiap dapat jualan 100 ribu setor 15 ribu. Tiap hari rata-rata bisa jualan 250 ribu. Bisa kurang bisa lebih, jelas I Wayan Agus.
I Wayan Agus yang berjualan diseputaran Tiara Dewata, Lapangan Puputan dan sekitar Gajah Mada. Dilihat ditangannya bertato kartu Remi dan Tulisan " Idup Keweh Mati Sing Nyak ", Agus bercerita itu ia ditato ketika jualan di Pantai Kuta. "Tiang bange pis seket tali aji metato ( saya dikasi upah uang 50 ribu, red ), tutur Agus. Lebih lanjut Agus menceritakan bahwa dirinya bercita-cita ingin suatu hari kelak menjadi bos buah. #Yansu
0 comments:
Post a Comment