sosialisasi pendataan cagar budaya di Nusa Penida (foto/SJD)
Batununggul
(waklaba.blogspot.com)
Klungkung salah satu pusat kerajaan jaman dulu, banyak menyimpan berbagai peninggalan baik berupa
Pura maupun yang lainya. Keberadan pura
tersebar di pelosok-pelosok desa hingga di Nusa Penida. Satu-satunya kecamatan di Kabupaten Klungkung
berada di seberang pulau.
“ kita kerja sama semua pihak baik
Bendesa serta Perbekel di Nusa Penida agar mendaftarkan keberadaan situs baik
itu Pura atau peninggalan yang lainya. Khusus untuk Pura harus dilengkapai
dengan Purana ( lontar,red ) dan bangunan tersebut minimal 50 tahun keatas, “ ujar
Kabid Bina Budaya Disbudpar Klungkung Drs. Ida Bagus Bayu Pati Putra, Senin
(22/6/2015) saat di temui di Nusa Penida.
Dia menyampaikan semua data yang masuk terlebih dahulu
dindenfikasi , klarifikasi ulang yang
akan disampaikan ke Dinas Kebudayaan diteruskan ke Balai Pelestarian dan Cagar Budaya. Sosialisasi
sudah dilakukan diberbagai kecamatan, Nusa Penida paling terkhir.
“ kajian tim ahli yang akan menentukan
lolos atau tidaknya, “ tutur Putra.
Lebih lanjut, dia berharap kepada
Bendesa dan Perbekel pendataan situs peninggalan lebih awal disetorkan ke
Dinas. Menggali beberapa situs yang ada
peningggalan di Nusa Penida. Tahapan mekanisme yang dilalaui nantinya sesuai
dengan UU No 11 tahun 2010, Pemerintah Daerah mendata, Pengembangan serta
pelastarian situs peninggalan.
Menurut I Dewa Ketut
Tayanegara, sebagai negara yang lama dijajah Belanda dan Jepang, Nusa Penida menyimpan
berbagai peninggalan. Sebut saja
Gumbleng sebagai penyimpan air hujan banyak ditemui dibeberapa Desa. Goa
Jepang, sisa kapal yang karam, sementara pabrik pembuatan kapur kebetulan
berada di Desa Pakraman kami layak diusulkan sebagai cagar budaya, “ harap
Bendesa Desa Pakraman Dalem Setra Batununggul.
Oleh : Santana Ja Dewa
0 comments:
Post a Comment