variatif transfortasi menuju Nusa Penida membuat boat odong-odong ditinggalkan penumpang (foto/SJD)
Hari ke hari transfortasi penyeberangan ke Nusa Penida mengalami perkembangan. Terutama penyeberangan dari Pelabuhan Padangbay menuju Nusa Penida. Pada era tahun 90-an boat dengan mesin 40 PK mengalami kejayaan. Lambat tahun boat ini tergerus jaman.
“ ketimpangan kecepatan dan kenyamanan dengan mesin per unit 200 PK menjadi pemicu beraliahnya penumpang ke speed boat. Para penumpang sering menyebut boat odong-odong ini satu-persatu mengalami gulung tikar. Puncaknya pada tahun 2013 penyeberangan ke Padangbay menuju Nusa Penida sebaliknya meti suri,” ujar Syabandar Pelabuhan Buyuk Made Oka, Minggu (21/6/2015) kemarin.
Dia mengatakan boat tersebut hanya melayani penumpang saat hari raya atau saat piodalan Pura Penataran Ped selebihnya parkir dipelabuhan. Ada 6 boat boat yang parkir, parahnya sebagaian boat tersebut mesin dicopot dan terbelangkai begitu saja. Disisi lain penyeberangan Tribuana semakin diminati penumpang. Tarif tiket 55 ribu sama dengan penyeberangan ke Tribuana, “ terangnya.
Kehadiran Sampan Khusus Penumpang juga memberikan angin segar bagi para penumpang. Sayang keberadaan hanya sekejap, juga mengalami mati suri.
Lanjut, dia keberadaan boat odong-odong segera diberi tempat parkir didaratan agar speed boat leluasa bermanuver saat melayani penumpang, “ imbuhnya.
Pengakuan warga rantuan yang bekerja di Nusa Penida Tjokorda Gde Putra mengatakan lebih suka menggunakan transfortasi speed boat ketimbang boat odong-odong. Lebih cepat , nyaman menjadi alasan.
“ males dengan boat odong-odong habis lama sih, “ keluhnya.
Oleh : Santana Ja Dewa
0 comments:
Post a Comment