Semangat Kemerdekaan, Permainan Enggrang Dilombakan

permainan tradisional digendakan saat memeriahkan Hari Kemerdekaan (foto/sjd)

BATUNUNGGUL, Permainan tradisional kalah bersaingan dengan game online. Anak-anak bahkan orang dewasa mengandrungi permainan kekinian, disamping lebih seru dilengkapi aplikasi menarik. Tak jarang anak-anak maupun dewasa berjam-jam asyik sendiri menunduk bermain. Semangat kemerdekaan pihak kecamatan Nusa Penida membangkitkan kembali gairah permainan tradisional seperti enggramg atau masyarakat Nusa Penida menyebutnya tajeg.

Permaianan menggunakan bambu dimainkan dengan berjalan sepasang bambu sisinya ada pijakan kaki untuk melangkah. Kelihatan mudah bermain enggrang namun tidak semudah melihat keseimbangan kunci permainan ini.

Kordinator lomba dan pertandingan I Putu Suastawan, diketahui permainan tradisional tidak relevan lagi makanya jarang anak-anak memainkan. Dengan begitu anak-anak tidak kenal sama sekali permainan tradisional. Pengenalan kembali kepada halayak umum permainan tradisional menyenangkan, menghibur sekaligus mempertahankannya.

Memeriahkab Hut RI ke 71 perlombaan enggrang melibatkan 24 peserta semua kalangan terbagi empat group. Masing group yang menang diadu lagi.

Penggagas lomba enggrang Camat Nusa Penida I Gusti Agung Gede Putra Mahajaya mengatakan emang diakaui permaian tradisional sudah jarang kita melihat anak-anak bermian. Melalui peringatan hari kemerdekaan membangkitkan kembali permainan tradisonal. Disamping itu, permianan ini mengajarkan kasabaran, ketelitian dan disiplin. (*sjd)
Share on Google Plus

wak laba

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 comments:

Post a Comment

http://waklaba.blogspot.com/. Powered by Blogger.