bade bersama petulangan diarak secara bersamaan ngaben masl di Kutampi Kaler (foto/aswin)
Menurut ketua panitia Mangku Ludra Antara, Minggu (6/8) mengatakan rangkain upacara ngaben masal diawali ngendakin, nangiang sawa dan ngaskara. Sementara puncak ngaben berlangsung hari ini dilakukan di pantai setempat ngarak bade dan petulangan.
Ngaben masal melibatkan 14 soroh antara lain Arya Kebon Tubuh, Anglurah Djelantik, Penasan Gelgel, Arya Toh Jiwa, Arya Aya Sedayu, Pasek Bendesa Aan, Arya Kenceng, Arya Nyuh Jumpai, Tangkas Kori Agung, Arya Bang Sidemen, Pande Mas, Tarukan Pulasari, Pasek Gelgel dan Tutuan. Setiap yang punya sawa dikenakan biaya 7 juta dari 47 sawa, sebuah bade diiringi 17 petulangan ( lembu, singa ) dari masing kawitan ( soroh ). Upacara ngaben dipuput sulinggih Ida Pandita Rsi Agung Dwijaksara dari Geria Ashram Kutampi.
Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta saat menyambangi warga Desa Pakraman Kutampi beberapa waktu lalu menyampaikan upacara ngaben masal sebaiknya dilakukan sederhana tapi tidak mengurangi makna. Keterlibatan warga sangat penting mengingat kebersamaan dan rasa keluarga akan semakin tumbuh apalagi perkembangan pariwisata yang lagi giat budaya harus kalabotatif dengan pariwisata.
" jangan setelah upacara saling sebeng antar warga yang terpenting mekedek pakenyem itu paling diutamakan bukan besar dan jor-jor upacara," ungkap Bupati Suwirta.
Kesempatan atraksi ngarak bade tersebut menjadikan bidikan kamera fotografer, tak ketinggalan berbaur dengan warga jeritan kamera mengambil moment yang pas. Salah satu fotografer I Dewa Made Aswin Adhiskara, momen ini paling ditunggu atraksi budaya durasinya tidak setiap saat, kesempatan ini tidak luput untuk dibidik.(*sjd)
Ngaben masal melibatkan 14 soroh antara lain Arya Kebon Tubuh, Anglurah Djelantik, Penasan Gelgel, Arya Toh Jiwa, Arya Aya Sedayu, Pasek Bendesa Aan, Arya Kenceng, Arya Nyuh Jumpai, Tangkas Kori Agung, Arya Bang Sidemen, Pande Mas, Tarukan Pulasari, Pasek Gelgel dan Tutuan. Setiap yang punya sawa dikenakan biaya 7 juta dari 47 sawa, sebuah bade diiringi 17 petulangan ( lembu, singa ) dari masing kawitan ( soroh ). Upacara ngaben dipuput sulinggih Ida Pandita Rsi Agung Dwijaksara dari Geria Ashram Kutampi.
Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta saat menyambangi warga Desa Pakraman Kutampi beberapa waktu lalu menyampaikan upacara ngaben masal sebaiknya dilakukan sederhana tapi tidak mengurangi makna. Keterlibatan warga sangat penting mengingat kebersamaan dan rasa keluarga akan semakin tumbuh apalagi perkembangan pariwisata yang lagi giat budaya harus kalabotatif dengan pariwisata.
" jangan setelah upacara saling sebeng antar warga yang terpenting mekedek pakenyem itu paling diutamakan bukan besar dan jor-jor upacara," ungkap Bupati Suwirta.
Kesempatan atraksi ngarak bade tersebut menjadikan bidikan kamera fotografer, tak ketinggalan berbaur dengan warga jeritan kamera mengambil moment yang pas. Salah satu fotografer I Dewa Made Aswin Adhiskara, momen ini paling ditunggu atraksi budaya durasinya tidak setiap saat, kesempatan ini tidak luput untuk dibidik.(*sjd)
0 comments:
Post a Comment