Bendesa Karangsari bericara langsung bersama Bupati Suwirta lewat telecomference (foto/sjd)
BATUNUNGGUL, Perayaan datangnya tahun baru 2017 Kecamatan Nusa Penida respon momen tersebut menggelar forum diskusi dengan format hampir mirip dengan acara talk show TV Nasional. Pengagas acara ini Camat Nusa Penida I Gusti Agung Gede Putra Mahajaya mengundang perbekel, bendesa, Kepala UPT se Nusa Penida, pelaku pariwisata dan Tim Ahli Kabupaten Klungkung I Nyoman Sudipa berlangsung di depan Kantor Camat. Tenda setengah melinggar menghiasi acara yang dipandu I Nyoman Widana, Sabtu (31/12) malam.
I Nyoman Widana membuka acara tepat pkl. 20.00 wita mengambil tema " Bagaimana Kesiapan Masyarakat Nusa Penida Menyikapi Perubahan " memaparkan perkembangan pariwisata akhir-akhir ini melonjak drastis. Tapi, permasalah dan keluhan wisatawan permasalah mesti segara diperbaiki. Misalnya tarif angkutan atau sewa motor ada standar selama ini harga bervariasi sangat membingungkan pelancong yang datang. Perebutan wisatawan juga masalah ketidaknyaman berimbas tidak baik pariwisata Nusa Penida kedepan.
Data pasti kunjungan menuju Nusa Penida belum pasti, kata Widana kita bisa memetakan jumlah kunjungan sebenarnya. Masalah data sangat riskan dan seksi bila pemda Klungkung mengajukan proposal ke pusat pasti yang ditanyakan adalah data kunjungan. Respon kurang tanggap dalam hal ini Disbudpar jadi persoalan dan lambat.
Widana mempersilakan Tim Ahli I Nyoman Sudiap memaparkan tentang pembangunan infratruktur selama tiga tahun terakhir. Sudipa menyampaikan pembangunan penjunjang pariwisata yang menjadi kebutuhan pokok dasar mulai jalan yang sudah bagus sementara objek wisata yang ada tahun ini diaspal memperlancar mobilitas menuju destinasi. Kemunculan destinasi baru buah hasil promosi pemda tentunya didukung masyarakat.
" Pembangunan membangun desa dan desa membangun yang dana besar dikucurkan ke desa dimaksimalkan meningkatkan potensi desa itu sendiri," kata Sudipa.
Bendesa Pakraman Karangsari I Nyoman Yoga yang juga pernah juga praktisi pariwisata mengatakan pariwisata spiritual lebih dulu berkembang sektor ini sangat memberikan mukti efek pada masyarakat. Keinginan wisatawan domestik yang melakukan kegiatan wisata spiritual tidak memandang situasi apapun dan jelas. Keinginan kuat pemedek mengalahkan isu-isu yang berkembang itu hebatnya bukan menyampingkan wisata lainya.
" sekarang ini setelah berkembang yang jadi masalah adalah kesiapan mental dan sumber daya. Mari bersama-sama membangun bukan mementingkan sesaat yang akan mencoreng citra tidak bagus, " tuturnya.
Perbekel Kutampi I Wayan Cemeng menambah acara diskusi makin seru. Cemeng menyampaikan daerah pesisir adalah destinasi wisata sementara daerah bukan wilayah tersebut harus dilibatkan dalam hal sebagai pendukung dan penyokong desa wisata.
Perkembangan satu sisi ada yang telah mengkikis yakni pertanian. Anak muda enggan bertani mungkin karena tidak menarik, tidak menjanjikan atau sebab lainya. Masalah seperti bagaimana pertanian lebih menarik bagi kaun muda.
Hal senda disampaikan perbekel Batukandik I Wayan Katon pertanian sudah tidak diminati sekarang warga dan anak muda menekuni sektor lain. Jika begitu kita kewatirkan alih fungsi lahan sulit terbendung.
Pernyataan Mejelis Alit Desa Pakraman Kecamatan Nusa Penida I Wayan Supartawan lebih menekankan senerginitas antara desa dinas dan desa pakaraman dalam berbagai hal. Seperti distribusi parkir ditempat objek wisata. Libatkan semua unsur biar sama menikmati kecipratan.
Acara diskusi ditutup dengan telecomference dengan Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta disambut Camat Nusa Penida Memaparkan hasil diskusi kepada Bupati suwirta. Dalam tekecomfrence pertama kali digelar di Bali saat perayaan menyambut tahun baru, Bupati Suwirta sempat bertanya situasi terkini Nusa Penida.
Bupati Suwirta mengatakan via telecomference semua terjadi di Nusa Pendia sebuah proses,
masyarakat Klungkung menyadari Nusa Penida adalah bagian dari Kabupaten klungkung yang harus dibangun secara merata dan proposional sesuai dengan masalah dan potensi yang ada. Sehinga jangan sampai masyarakatnya sebagai penonton " kebo mebalih gong ". Berbagai pelatihan menyiapkan diri persaingan bebas.
"Sering bertemu dengan pelaku pariwisata, tokoh masyarakat agar Nusa penida sesuai perencaan," tutup Bupati Suwirta.(*sjd)
0 comments:
Post a Comment