jalan beton menuju pantai Atuh (foto/sukara)
NUSA PENIDA, Mencuet Nama Nusa Penida dikancah pariwisata Bali sebagai alternative tujuan berwisata. Tapi, sejumlah destinasi unggulan seperti Pantai Atuh yang dikenal memiliki panorama yang mengagumkan tidak kalah dengan destinasi lainnya di Bali. Namun, seriring melonjaknya pelancong justru malah mencoreng citra dimana pelancong yang akan menikmati pemandangan alam sekarang dikenakan restribusi pelancong. Polemik para guide mengeluhkan rest...ribusi ke pantai Atuh.
Sekarang jauh beda menikmati pantai sekarang bayar, kalau parkir masuk akal. Kita sebagai guide juga kena, ini tidak baik bagi citra Nusa Penida coba pikir matang-matang jangan sampai citra ini sama hal terjadi di Kintamani. Setiap pelancong dikenakan 5 ribu rupiah per orang, pokok pantai ini jadi privat.
Belum lagi keasrian menuju ke pantai mulai terusik, semenjak dibangun jalan beton malah rancu. Akses menuju ke pantai ada tiga jika pelancong mau pilih tergantung dari mereka. Bila menikmati pesona pemandangan yang mutahir akses menuju Dusun Pelilit dan jika cepat sampai ke tujuan akses dari Dusun Karang. Jika hal ini tidak disikapi lebih bijaksana menimbulkan efek negatif perkembangan pariwisata Nusa Penida. Padahal Nusa Penida mulai dikenal kok malah menimbulkan kesan kurang baik," keluh guide I Gede Sukara.
Guide lainnya juga mengeluhkan pantai Atuh mulai privat. I Putu Gede Sukawidana mengatakan sungguh diluar dugaan kini pantai eksotik mulai tidak bisa diakses warga dan pelancong lainya justru dipungut retribusi. Inikan pantai milik publik kok malah banyar, kalau parkir okelah, jangan begitu dong, " berangnya.
Hampir semua destinasi yang ada akses menuju lokasi lahannya milik pribadi. Bisa-bisa warga dan pelancong sulit menuju kesana. Sukawidana mengaharapkan masalah ini bisa diselesaikan segera jangan berlarut-larut.
Restribusi parkir harunya diimbangi dengan fasilitas penunjang seperti tiolet dan pengaman. Pasih Uug juga begitu pungut restribusi dengan jarak jauh belum lagi tidak diawasi parahnya lahan parkir seadanya.
Fotografer I Wayan Mardana mengeluhkan jalan menuju pantai Atuh kini berubah jadi beton. Biarkan alami akses menuju kesana lahan parkir saja yang dibenahi atau akses hal sama di dirapikan bukan dari Dusun Pelilit. Bidikan foto jadi kacau. (*)
Belum lagi keasrian menuju ke pantai mulai terusik, semenjak dibangun jalan beton malah rancu. Akses menuju ke pantai ada tiga jika pelancong mau pilih tergantung dari mereka. Bila menikmati pesona pemandangan yang mutahir akses menuju Dusun Pelilit dan jika cepat sampai ke tujuan akses dari Dusun Karang. Jika hal ini tidak disikapi lebih bijaksana menimbulkan efek negatif perkembangan pariwisata Nusa Penida. Padahal Nusa Penida mulai dikenal kok malah menimbulkan kesan kurang baik," keluh guide I Gede Sukara.
Guide lainnya juga mengeluhkan pantai Atuh mulai privat. I Putu Gede Sukawidana mengatakan sungguh diluar dugaan kini pantai eksotik mulai tidak bisa diakses warga dan pelancong lainya justru dipungut retribusi. Inikan pantai milik publik kok malah banyar, kalau parkir okelah, jangan begitu dong, " berangnya.
Hampir semua destinasi yang ada akses menuju lokasi lahannya milik pribadi. Bisa-bisa warga dan pelancong sulit menuju kesana. Sukawidana mengaharapkan masalah ini bisa diselesaikan segera jangan berlarut-larut.
Restribusi parkir harunya diimbangi dengan fasilitas penunjang seperti tiolet dan pengaman. Pasih Uug juga begitu pungut restribusi dengan jarak jauh belum lagi tidak diawasi parahnya lahan parkir seadanya.
Fotografer I Wayan Mardana mengeluhkan jalan menuju pantai Atuh kini berubah jadi beton. Biarkan alami akses menuju kesana lahan parkir saja yang dibenahi atau akses hal sama di dirapikan bukan dari Dusun Pelilit. Bidikan foto jadi kacau. (*)
0 comments:
Post a Comment