karya Grace Tjondronimpuno
MAGELANG, Toleransi salah satu dambaan masyarakat ditengah melemahnya situasi ini makin gaduh dan ramai diperdebatkan negeri yang penuh keberagaman. Situasi ini memperkeruh suasana dengan dalih memperjuangkan sebuah identitas diri. Negeri yang dulu dikenal cinta keberagaman dari berbagai perbedaan aksi-aksi intoleran berebak berbagai daerah. Bosan melihat tontonan mementingkan ego padahal negeri ini didirikan berdasarkan perbedaan.
Fenomena empirik yang terjadi terutama pentolan FPI Rizieq Shihab meresahkan hampir semua lapisan secara meluas masyarakat Indonesia. Kartunis yang juga seorang perupa Grace Tjondronimpuno mengapresikan melalui karya menggelitik dan provokatif menyuarakan melihat ragam kejadian yang mengusik kebenekaan mulai sisi kemanusiaan, budaya dan lingkungan hidup.
Pelukis asal Megelang, Jawa Tengah mengkemas karya sebagai bahan renungan pentingnya bersatu dalam bersikap menolak segala bentuk aksi anarkhis dan radikal FPI yang sangat berbahaya bagi keutuhan NKRI yang BerBHINNEKA TUNGGAL IKA.
" aku lebih takut kalau NKRI terpecah belah hanya karena FPI. Tidak suka FPI bukan berati memusuhi saudara-saudaraku kaum muslim.
Dikeluargaku juga banyak yang muslim," kata istri seorang perupa juga Made Arya Dedok.
Ia meluapkan gejolak emosi melampiaskan fenomena yang terjadi dan menawarkan perdamaian. Menurut Grace, itu yang bikin saya tidak simpatik kali ini sudah gregetan pengen ikut bicara hanya dengan bahasa gambar yang saya bisa.
Save NKRI Keberagaman itu indah," gelorannya dengan lantang.(*)
0 comments:
Post a Comment