sekaha teruna yowana Bhakti giat berlatih (foto/endra)
BATUNUNGGUL, Sekaha Teruna tidak terlepas dari sisi berkesenian terutama seni tabuh dan tari. Berkesenian sebuah wujud apresiasi, pelampiasan imajinasi mempersebahkan kepada halayak umum. Sekaha Teruna Yowana Bhakti Banjar Sampalan, Desa Pakraman Dalem Setra Batununggul setiap upacara ngadegang selalu menyuguhkan garapan seni. Kreasi yang inovatif dan segar menghibur masyarakat adalag modal utama sebagai muaranya. Terlepas dari itu, latihan persiapan intensif dilakukan agar benar-benar menampilkan yang terbaik.
Hal ini disampiakan Ketua ST. Yowana Bhakti I Dewa Made Suhendra saat ditemui latihan di banjar setempat. Dia mengatakan hal wajib dilakukan sekaha teruna saat upacara ngadegang berlangsung mempersebahkan sebuah garapan seni. Upacara ngadegang akan dilaksanakan 23 Januari sampai 4 Februari mendatang, selama 11 hari nyejer dipilih satu hari spance sekaha teruna mempersebahkan hasil garapan.
Garapan yang akan dipersembahkan lebih inovatif dari sebelumnya, hal ini sebagai penyegeran agar rasa jenuh dan menoton tidak terlihat. " waktu semakin dekat latihan dilakukan setiap sore hari," kata Suhendra.
Sementara pelatih tabuh I Dewa Made " Lolik " Sudiarta menyampaikan materi latihan mendepankan pendekatan secara hati ke hati lebih mengutamakan kenyamanan mereka memainkan gamelan. Rasa senang timbul jadi mereka semangat untuk latihan. Kemampuan tidak merata setiao sekaha teruna adalag tantangan.
" kemampuan masing-masing personil tidaklah sama materi yang diberikan secara bertahap-tahap. Disamping itu dari mereka mempunyai kemampuan lebih turut membantu kawannya bisa mengejar ketinggalan, " tuturnya.
Garapan yang disuguhkan nanti masih dirasiakan dalan artian memberikan kejutan kepada masyarakat yang menyaksikan.(*)
Garapan yang akan dipersembahkan lebih inovatif dari sebelumnya, hal ini sebagai penyegeran agar rasa jenuh dan menoton tidak terlihat. " waktu semakin dekat latihan dilakukan setiap sore hari," kata Suhendra.
Sementara pelatih tabuh I Dewa Made " Lolik " Sudiarta menyampaikan materi latihan mendepankan pendekatan secara hati ke hati lebih mengutamakan kenyamanan mereka memainkan gamelan. Rasa senang timbul jadi mereka semangat untuk latihan. Kemampuan tidak merata setiao sekaha teruna adalag tantangan.
" kemampuan masing-masing personil tidaklah sama materi yang diberikan secara bertahap-tahap. Disamping itu dari mereka mempunyai kemampuan lebih turut membantu kawannya bisa mengejar ketinggalan, " tuturnya.
Garapan yang disuguhkan nanti masih dirasiakan dalan artian memberikan kejutan kepada masyarakat yang menyaksikan.(*)
0 comments:
Post a Comment