rapat dipimpin langsung Gubernur Bali Mangku Made Pastika didampingi Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta, Ketua DPRD Klungkung I Wayan Baru, Pimpinan DRPD Bali Ngakan Made Samudra dihadapan perwakilan Menteri di kapal Bounty (foto/sjd)
Rapat percepatan pembangunan terkesan berbeda dari biasanya, rombongan berangkat pkl. 09.00 wita dari Tanjung Benua menuju Nusa Lembongan.
Gubernur Bali Made Mangku Pastika menyampaikan wilayah tiga Nusa yakni Nusa Lembongan, Ceningan dan Nusa Penida menyimpan potensi besar sangat disayangkan belum digarap maksimal. Potensi tersebut diantaranya pariwisata alam yang menawarkan keindahan panorama alam darat dan panorama alam bahari, didukung oleh kehidupan sosial budaya. Sehingga bisa dikembangakan sebagai destinasi utama sejalan Nusa Penidia sebagai Kawasan Stategis Pariwsata Nasional (KSPN). Memiliki tempat suci sebagai tujuan wisata spiritual.
Belum lagi potensi lahan kering cocok perkembangan lahan kering dan peternakan, keputusan Menteri Pertanian menetapan Nusa Penida sebagai wilayah sumber pembibitan sapi Bali. Khusus sektor perikanan terutama rumput laut,sejalan keputusan Menteri Perikana dan kelautahan nomor 24 tahun 2014 tenang kawasan konservasi perairan (KKP) Nusa Penida. Selanjutnya, industri kerajinan kain tenun rangrang dikembangkan agar memberikan peluang usaha lebih luas kepada masyarakat.
Panorama pesona alam serta berbagai predikat nasional sisi lain masalah pembangunan masih timpang dari daratan Klungkung. Harga kebutuhan pokok masih mahal pasalnya keterbatasan penyeberangan akses laut, hal penyebabnya hanya memiliki 1 Kapal Roro. Menurut Gubernur Mangku Pastika kemungkinan diperlukan 2 atau 3 kapal roro, kalau ada 1 apalagi masuk dock proses transporasti tersebut akan terhambat.
Utusan kementrian memberikan tanggapan masalah percepatam pembangunan di Nusa Penida, diantaranya dari Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya yang dalam kesempatan tersebut diwakili oleh Deputi III Bidang Koordinasi Sumber Daya dan Infrastruktur Ridwan Djamaludin sangat mengapresiasi apa yang telah dilakukan oleh Pemprov Bali dalam upaya untuk mengakselerasi pembangunan di Nusa Penida. Pihaknya tengah menjalankan program membuat destinasi wisata seperti Bali di 10 lokasi berbeda. “Namun hal tersebut tidak menyebabkan yang lainnya tidak menjadi prioritas,” ujarnya.
Ia meminta agar Bupati segera membuat rancangan rencana induk pembangunan wisata Nusa Penida sehingga kedepannya, pihaknya bisa melakukan koordinasi dalam upaya untuk menyelesaikan masalah masalah yang ada di Nusa Penida tersebut.
Lebih lanjut disampaikan oleh Menteri Perhubungan yang diwakili oleh Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Perhubungan Imaran Rasyid, ketika itu menanggapi permintaan Gubernur mengenai penambahan Kapal Roro pihaknya akan segera melakukan koordinasi sehingga permintaan tersebut dapat segera dilakukan tindak lanjut. Kata dia, apa yang menjadi usulan itu sangatlah sesuai dengan upaya Pemprov Bali dalam mengakselerasi pembangunan di Nusa Penida, mengingat akses perhubungan adalah hal yang sangat vital dalam mendukung pasokan infrastruktur, pangan dan kebutuhan lainnya.
Hal senada juga disampaikan oleh perwakilan dari Kementerian Pertanian, yakni Dirjen Peternakan I Wayan Tenaya, menurutnya hambatan dalam pertanian dan peternakan yang sangat signifikan saat adalah permasalahan air dan ternak yang kurang berkualitas, oleh karena itu pihaknya siap mendukung upaya-upaya yang akan dilakukan Pemprov Bali khususnya di Nusa Penida yang merupakan salah satu daerah pelestarian sapi Bali.
Usai rapat rombongan bergerak mengunjungi proses pembuatan Jembatan Kuning sekira pkl.10.30 Wita selanjutnya meninjau SWRO Nusa Penida di Desa Lembongan. Terakhir mengunjungi destinasi yang ramai diperbincangkan disosmed yakni Cryastalbay.(*)
0 comments:
Post a Comment