Restoe Boemi
Rencana terkadang tidak sesuai dengan kenyataan yang diharapkan. Pengembara kehidupan dunia hantah beranda penuh dengan intrik belaka belum lagi urusan hidup yang mendesak. Pengalaman hidup adalah mata kuliah abadi yang tak ada ujung pangkal terus berkembang menyesuaikan waktu bukan malah anti perubahan itu sendiri. Gemerlap riak-riak pariwisata surga bagi pelakunya khusunya Bali, tidak ada tambang dan hasil bumi yang menjadi penopang dan sandaran hidup masyarakatnya. Pariwisata pendapatan terbesar masyarakat walaupun serbuan globalisasi tetap teguh menyandingkan budaya itu sendiri.
Bergelut pariwisata tidak pernah dicita-cita dalam benak seorang pemuda asal Banjar Geria Tengah, Desa Batununggul I Dewa Gede Hendra Wahyudiana atau akrab disapa Restoe Boemi ( nama akun facebook ). Sangat menyimpang dari disiplin ilmu Hendra sama sekali seperti bumi dan langit. Pernah Kuliah Undiksha Singaraja jurusan Keguruan seiring waktu membelot terjun pariwisata bagian batender.
" Saya tidak kepikiran sama sekali terjun dunia pariwisata setelah kuliah keguruan ada pergolakan hingga memutuskan berat hati melabuhkan bagian pariwisata, " ujar ayah satu putri.
Pertama kali berkerja sebagai batender gugup hinggap pikiran Hendra. Sempat memutuskan mengundurkan diri tapi urung dilakukan. Motivasi senior kembali bangkit gairah stadium tinggi bergelut sebagai batender. Pikir Hendra dalam hati mungkin ini sudah jalan hidup. Selang berapa tahun keraguan dibalas cinta pekerjaan yang sama sekali Hendra angankan. Sudah empat tahun setia bekerja sebagai batender.
" setiap pekerjaan punya sisi bagus apalagi sebagai batender bisa jumpa orang berbagai belahan bumi disitu rasa bangga, " kata Hendra yang bekerja di Suarga Padang Padang Resort, Pecatu, Badung.(*sjd)
0 comments:
Post a Comment