Kamartina ; Bertaruh Hidup Denpasar Bermodal Jasa Web


komang Kamartina

Menamatkan Bangku SD, SMP dan SMA di Nusa Penida, Komang Kamartina tidak bisa melanjutkan kuliah. Itu karena ketiadaan biaya, ia pun tidak malu menjadi pembantu rumah tangga di Kampial Nusa Dua.

Menjadi pembantu ia lakoni karena keadaan ekonomi yang pas-pasan mengingat ayah Komang Kamartina meninggal dunia saat usia Kamartina baru 12 tahun. Persis sepeninggal ayahnya, ekonomi keluarganya ditanggung oleh Ibunya seorang diri.

“Pekerjaan menjadi pembantu yaitu menyiram halaman, mencuci dan pekerjaan rumah lainnya saya lakukan dengan tanpa beban. Karena pekerjaan itu di rumah juga sehari-harinya demikian. Tidak ada rasa malu, itu saya lakukan dengan senang. Sambil menunggu beasiswa di Politeknik Negeri Bali dan akhirnya dapat kuliah D3 disana”, kenang Komang Kamartina.

Ayah satu putri kelahiran 15 April 1988 ini ketika akhirnya bisa melanjutkan kuliah di Politeknik Negeri Bali. Selain kuliah disana, pada waktu yang sama ia juga kuliah D3 Pendidikan Agama Hindu di Karangasem. Artinya ia juga tamat dua almamater. Atas ketekunannnya itu nasib baik kembali menghampiri Kamartina ketika ia diterima di Institute Teknologi Bandung Seamolec dan tamat dengan IPK terbaik saat ia tamat disana.
Berbekal ijazah D4 ITB Komang Kamartina sempat bekerja di Provider XL Jakarta bagian jaringan, pekerjaannya di XL banyak memberinya pengalaman tentang Informasi teknologi. Kamartina mulai bisa membangun website dan sekembalinya dari Jakarta keterampilannya itu ia sempat bekerja di Volcom Bali bagian IT.

Keingin tahuannya mencoba sesuatu yang baru membuat Komang Kamartina ingin mencoba menjadi agen sebuah asuransi. Menjadi agen asuransi menurutnya adalah sebuah tantangan menghadapi berbagai karakter orang.

“Selama 3 tahun saya menjadi agen Asuransi, sekarang agak pasif. Banyak pengalaman yang saya dapatkan, bagaimana meyakinkan berbagai karakter orang adalah tantangannya. Kini setelah menjadi agen asuransi saya menekuni sebagai pengangguran profesional, yaitu membuat wesite dan menekuni pemasaran online”, kata Kamartina yang juga aktif dibeberapa organisasi FKMNP, JCI dan Delta Api ini.

Ketika ditanya apakah dirinya tidak khawatir tidak bisa menghidupi keluarga karena telah memiliki istri dan seorang anak, Suami Ni Kadek Ayu ini ia menjawab dengan tenang.

Rejeki sudah ada yang mengatur. Semenjak dirinya menganggur ada saja pekerjaan, seperti membuat website, penjualan online yang bisa menutupi keuangan keluarga. Malah sejak menganggur ia punya banyak waktu dengan keluarga dan bergaul dengan komunitas-komunitas penggiat online yang pekerjaannya kurang lebih sama.

“Sejauh ini untuk kebutuhan keluarga sehari-hari tercukupi. Malah 6 bulan ke depan saya akan kembali ke Nusa Penida membuat bisnis online dari kampung halaman, mengingat Ibu saya seorang diri sudah tua. Saya yakin asal tulus dan ihklas serta giat bekerja, Tuhan akan memberi dan mengabulkan doa-doa hamba Nya”, yakinnya.(*sjd)


Share on Google Plus

wak laba

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 comments:

Post a Comment

http://waklaba.blogspot.com/. Powered by Blogger.