Dek Omo kreasikan Ban Dalam Sebuah Karya Tiga Dimensi


karya tiga dimensi Dek Omo

Ban dalam motor mungkin kebanyakan orang adalah sampah atau barang yang tidak berguna. Bila dimanfaatkan sebatas dijual ke penadah barang rongsokan. Berbeda yang dilakukan perupa I Made Santika Putra, ban dalam dikreasikan sebuah karya. Pada karya ini perupa yang akrab disapa Dek Omo mengekspresikan pengalaman proses belajar berfikir tentang pengalaman dari waktu kecil hingga sekarang. Pengalaman akan masa-masa yang telah dilalui masih terniang dalam ingatan. Termasuk didalamnya adalah ingatan tentang ayam sebagai sarana hiburan (Tajen).

Tajen  merupakan sebuh tradisi yang sejak dulu sudah ada yang digunakan untuk persembahan suci, namun seiring perkembangan zaman tajen disalah gunakan sebagai sarana untuk hiburan (judi). Melihat bagaimana ayam-ayam ini dipertaruhkan dan ketika orang-orang yang hanya memikirkan uang tanpa memiliki rasa kasihan pada saat ayam-ayam ini harus saling membunuh. Akan tetapi disanalah letak keindahan dari bentuk gerak tubuh ayam yang sedang bertarung. Pemandangan akan gerak tubuh ayam ini menjadi bagian pemetaan memori visual dan pengalaman Dek Omo.

Seiring dengan kebutuhan dan perubahan gaya hidup karya patung kontemporer saat ini mulai berkembang pesat. Berangkat dari persoalan tersebut Dek Omo tertarik untuk menjadikan medium ban dalam bekas sebagai pilihan untuk membuat sebuah karya seni tiga dimensi. Proses transformasi  dengan pendekatan seni rupa recycled  menjadi kecendrungan yang urgen di tanah peradaban kini, dimana sampah jadi problematika yang serius dalam kehidupan kini.

" Saya sangat prihatin dengan banyaknya ban bekas yang berserakan dimana-mana. Ban dalam yang bocor atau rusak, ban  tidak lagi jadi barang yang berguna, ban akan menjadi sampah  akan berserakan disudut-sudut bengkel. Terkadang ban tersebut di bakar oleh pemilik bengkel sehingga menimbulkan suatu polusi udara yang tidak baik bagi kesehatan, " ucap perupa asal Umepoh, Baturiti, Tabanan.

Ia mengatakan medium ban dalam bekas sebagai sebuah metafora untuk memperbincangkan sesuatu yang berada pada struktur terbawah. Disamping itu pilihan penggunaan medium ban dalam bekas ini adalah sebagai sebuah upaya untuk menjadikan bahan ekplorasi kekaryaan saya dan upaya untuk merespon sesuatu yang dianggap terabaikan menjadi sesuatu yang lebih bernilai.

Dari memori visual kehidupan keseharian masa kecil tentang ayam dan keprihatinan terhadap lingkungan yang tercemar, iapun terinspirasi untuk membuat patung ayam dengan menggunakan media ban dalam bekas.Upaya dalam menyamakan persepsi dengan publik, karya “I’m is ayam” dibuat menyerupai gerak bentuk tubuh ayam yang sedang bertarung. Dalam karya “I’m is Ayam” ini ayam yang sedang menyerang lawan bertarungnya.

" saat ini saya fokus ke media ban dengan imbuhan media logam di beberapa bagian karya. untuk kedepannya mungkin tetap menggunakan media dasar ban dalam, hanya saja lebih mengeksplor teknik kekaryaan dan kedalaman karya, " tutupnya Dek Omo. (*)

Oleh ; Santana Ja Dewa
Share on Google Plus

wak laba

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.

2 comments:

  1. ayo bergabung dengan bolavita khusus new member lgsg di berikan 10%
    tanpa ribet dan masih banyak bonus2 lain nya
    semua di berikan tanpa ribet pelayanan terbaik 24 jam
    depo wd secepat kilat ^^ sabung ayam pisau

    info lbh lanjut :
    WA: +628122222995

    ReplyDelete
  2. ayo bergabung dengan bolavita khusus new member lgsg di berikan 10%
    tanpa ribet dan masih banyak bonus2 lain nya
    semua di berikan tanpa ribet pelayanan terbaik 24 jam
    depo wd secepat kilat ^^ ayam jago bangkok

    info lbh lanjut :
    WA: +628122222995

    ReplyDelete

http://waklaba.blogspot.com/. Powered by Blogger.