Oleh ; I Ketut Sandika
Dosen IHDN
Membaca buku karya
Lawrence Blair dan Lorne Blair maka kita akan di ajak berpetualang ke lingkaran
api sebagaimana Blair menyatakan cincin api (ring of fire). Cincin api yang di
maksud Blair adalah gugusan gunung api/berapi yang ada di indonesia mengelilingi
membentuk lingkaran api yang indah. Blair bertahun-tahun berpetualang dan
menuliskan pengalamannya bertemu banyak suku, tradisi, budaya bahkan suku
kanibalisme kala itu. Blair benar-benar dibuat kagum akan gugusan api yang
mengitari Indonesia. Tetapi, Blair bersaudara juga menjadi sangat kahwatir jika
gugusan gunung berapi akan murka dan membuat paradaban di Indonesia akan
tenggelam.
Akhirnya, Blair
berlabuh di Bali, yakni Ubud. Bertemu dengan I Gusti Nyoman Lempad almarhum.
Blair sangat kagum akan pengetahuan kosmogoni sang maestro kala itu. Lempad pun
berdiskusi panjang tentang sebuah lukisan Kurma Geni yang dililit dua naga.
Sayang dalam catatanya Blair tidak menjelaskan diskusi mereka tentang lukisan
itu. Tetapi, ada kemungkinan Lempad memberitahukan bahwa cincin api tersebut
dalam kepercayaan Hindu di Bali digambarkan dengan citra magis seekor kura-kura
dilit dua ekor naga. Mulut kura-kura menyemburkan api, dan naga membelitnya
dengan erat.
Lingkaran api yang
dimaksud Blair dalam kosmologi Hindu Bali digambarkan dalam citra mistik, yakni
Sanghyang Kurma Geni dilit oleh dua naga, yakni Wasuki dan Anantaboga.
Sedangkan sang Tatsaka berada di angkasa sebagai atmosfer yang melindungi bumi.
Sisik naga adalah lempengan bumi yang membentang mengelilingi cekungan samudra
fasifik. Ketika sang naga menggeliat, maka gempa akan terjadi pertanda
"nampih sasih" atau masa transisi pergantian musim.
Sang Kurma Geni sebagai
dasar bumi yang tiada lain adalah magma perut bumi. Api berkobar dimulutnya
simbolisasi dari panasnya magma bumi yang terhubung dengan akar gunung berapi
hingga kawah. Letusan gunung berapi diyakini muntahan dari mulut Sang Kurma
Geni. Dalam kepercayaan orang Bali yang mendasarkan pada mitos, bahwa tatkala
Sang Kurma Geni memuntahkan api dari mulutnya, maka dua naga inilah yang akan
menyeimbangkan bumi agar tidak tenggelam, sehingga pulau Bali akan tetap
mengapung meskipun letusan gunung berapi berpotensi tsunami. Kepercayaan orang
Hindu Bali terhadap mitos ini sangatlah kuat sehingga betapapun Bali diguncang
gempa dan letusan gunung pulau ini akan tetap mengapung sebagaiman dua sang
naga mengikatnya dan Sang Kurma Geni menopangnya.
Tetapi, apapun
demikianlah sebuah siklus yang harus terjadi sebagai sebuah resiko berada di
dalam cincin api. Semoga Sanghyang Kurma Geni dan Sanghyang Naga Wasuki,
Anantaboga berkenan memberikan karunia sehingga semua berada dalam siklus
keseimbangan....
#rahayu
0 comments:
Post a Comment