Genting situasi
landasan berbangasa dan negara, rasa kebhinekaan tergeroti atas sebuah paham
tertentu. Padahal, asas ini sudah disepakai sebagai landasan dan pedoman hidup
masyarakat multi kultural. Menelisik kebudayaan bahwa terjadi penyatuan
kehidupan ditengah masyarakat, korelasi yang tak bisa terlepas dari gempuran
apapaun. Perdebatan sering muncul yang cenderung menguras energi dan tenaga.
Kompleksitas kebudayaan aroma yang tak lagi sedap, sementara pagar kita bangun
bersama dibawah panji Nusantara ambruk dan tak lagi berarti. Proses kolektif
pematangan dan pendewasaan negeri ditingkat individual. Sebuah problema tak
mesti hanya dipecahkan melalui angka-angka atau slogan yang gagah ditelinga
kita. Prestasi yang tak kunjung hadir dalam diri berbelok dengan cara kurang
elegan mencari selah mengeluarkan jurus jitu karena alasan kurang dapat
apresiasi prestasi seseorang pada muaranya memiliki statistik prestise sendiri,
semua itu adalah soal jiwa, moralitas, karya hati, dan adab orang lain
menyebutnya budaya.
Sumpah Pemuda telah
menjadi tonggak awal kebangkitan bangsa diseluruh pelosok tanah air. Perjuangan
para pemuda dalam menggalang persatuan diantara keberagaman budaya dan agama,
telah melewati perjalanan panjang dengan pengorbanan yang tidak sedikit. Hingga
pada akhirnya, semangat “Sumpah Pemuda” mampu mengantarkan bangsa Indonesia
menuju gerbang kemerdekaan.
Bercermin pada keadaan
Bangsa Indonesia saat ini, terutama dikalangan para pemuda. Cara pandang serta
penerapan “Sumpah Pemuda” sebagai ruh Pancasila semakin jauh dari cita-cita
para pejuang terdahulu. Terbukti pada saat ini, banyak terjadi perselisihan
antar suku, ras, agama dan golongan yang berakibat rapuhnya kehidupan
berbangsa, bernegara dan bermasyarakat.
Setelah sukses atas
terselenggaranya Sapanji Sasiliwangi – Mapag Seba Jagad Parahyang ka I, II dan
III, yang telah memberikan dampak Jawa Barat kondusif menjelang Pilpres 2014
lalu, kesepakatan mempererat tali
persaudaraan sebagai landasan dalam mempertahankan kebudayaan Jawa Barat –
Bali (Sunda Bali
Mesikian) serta Pemberian penghargaan kepada para Jasawan yang telah berjasa dibidang Kemanusiaan,
Kebudayaan, Kebangsaan dan Kenegaraan yang diabadikan dalam Tugu “Prasasti Batara Guru”
di Taman Budaya Jawa Barat.
Kali ini, Bumi Dega
Sunda Academy (Yayasan Bumi Dharma Nusantara) akan kembali menyelenggarakan
acara Sapanji Sasiliwangi – Mapag Seba Jagad Parahyang ka IV dengan tema
“Sumpah Pemuda sebagai Ruh Pancasila” pada Jumat, 27 Oktober 2017 di Taman
Budaya Jawa Barat Bandung. Acara ini akan dimeriahkan oleh kesenian : kacapi
suling, rampak kendang pencak, tari rahwana, tarawangsa serta diskusi
kebangsaan yang berjudul “Mewaspadai Generasi Muda Diambang Kehancuran –
Implementasi Sumpah Pemuda”. Adapun yang akan menjadi pembicara dalam diskusi
tersebut diantaranya : Abah Uci / Lucky Hendrawan, M.Des. (Tokoh Budaya Jawa
Barat), Pegi Diar
(El-Presidente Bikers Brotherhood M.C), Bonie Nugraha Permana, S.Sos. (Ketua
Presidium MLKI Bandung), Rhesa Anggara Utama, S.H, S.Ip, M.Si (Ketua Umum IMA
AMS).(*)
SUSUNAN ACARA
SAPANJI SASILIWANGI
MAPAG SEBA JAGAD PARAHYANG KA IV
27 OKTOBER 2017, TEATER TERBUKA TAMAN
BUDAYA JAWA BARAT BANDUNG
18:30 – 18:45 : Pembukaan
: o Mipit Amit (Rajah) & Kacapi
Suling
18:45 - 19:15 : Kesenian
: o Rampak Kendang & Pencak
Silat
o Buhun Squad
o Tari Rahwana
19:15 - 19:30 : Sambutan
: o Ketua Panitia
o Kepala Dinas Kebudayaan
& Pariwisata Kota Bandung
o Walikota Bandung
19:30 - 20:00 : o
Puja Negeri (Doa) Lintas Agama
o Menyanyikan Lagu
Kebangsaan “Indonesia Raya”
o Membacakan Ikrar
“Sumpah Pemuda dan Pancasila”
20:00 – 21:30 : Diskusi
Kebangsaan :
“Generasi Muda Bangsa Diambang Kehancuran – Implementasi Sumpah
Pemuda“ :
o Tokoh Budaya Jawa Barat
: Lucky Hendrawan, M.Des.
Tokoh Pemuda
o El-Presidente Bikers
Brotherhood M.C :
Pegi Diar
o Ketua Presidium MLKI
Kota Bandung :
Bonie Nugraha Permana,
S.Sos.
o Ketua IMA AMS :
Rhesa Anggara Utama,
S.H, S.Ip, M.Si.
o Moderator :
Suryaning Dewanti, ST,
M.Hum.
21:30 – 22:00 : Penutupan
:
o Menyanyikan Lagu
Kebangsaan “Bagimu Negeri”
o Menghening untuk Negeri
o Tarawangsa
ERM OF REFERENCES
0 comments:
Post a Comment