Institusi pendidikan
seni yang berbeda tidak menyurutkan mereka untuk melakukan pemeran bersama.
Medium Abstract is diangkat sebagai judul yang ditampilkan tujuh perupa, Tien
Hong dan Agus Murdika adalah alumni dari ISI Denpasar, Kenak Dwi Adnyana dan
Sastra Wibawa adalah alumni dari ISI Yogyakarta, Adi Wirawan dan Darmanegara
adalah alumni dari Undiksha Singaraja. Sedangkan Wayan Piki Suyestra saat ini
masih menempuh studi di ISI Yogyakarta.
“ Merumuskan pandangan
para perupa peserta pameran ini atas pilihan berkarya dengan mengeksplorasi
pendekatan seni lukis abstrak maupun abstraksi menjadi penting untuk dihadirkan
sebab ini adalah salah satu jalan untuk mempresentasikan pernyataan perupa atas
karyanya,”ujar kurator I Made Susanta Dwitanaya saat ditemui pembukaan pemeran
di Bentara Budaya Bali.
“Abstract Is?” Adalah
sebuah frame kuratorial yang mencoba untuk mengajak para peserta pameran yang
terdiri dari tujuh orang perupa muda Bali yang memiliki kecenderungan berkarya
pada jalur seni lukis abstrak maupun abstraksi untuk merumuskan dan
mendefinisikan proses kreatif mereka dalam berkarya di jalur seni lukis abstrak
maupun abstraksi.
Seni abstrak sangat
dengan ekspresi personal seniman dalam ranah kerupaan yang esensial. Garis
warna bidang tekstur ruang, serta unsur rupa dan unsur estetik lainya kerap
menjadi hal yang paling sering dibahas atau diwacanakan ketika mengapresiasi
karya seni abstrak sehingga sekali lagi seni abstrak sangat lekat dengan
persoalan formalisme.
Susanta menambahkan
pameran ini sekali lagi adalah sebuah upaya dari para perupa yang tampil dalam
pameran ini dalam mempresentasikan gagasan gagasanya yang tertuang dalam karya
ihwal kecenderungan nseni lukis abstrak yang mereka tekuni saat ini.
Menelisik karya – karya
yang ditampilkan ketujuh perupa muda ini terbaca ihwal pilihan kecenderungan
bahasa visual beserta gagasan gagasan yang menjadi fokus eksplorasi mereka
selama ini. Sebagian memilih pendekatan yang abstraktif, dimana unsur unsur representasi
alam masih terlihat di dalam karya mereka. Lihat misalnya karya kadek
Darmanegara yang menunjukkan abstraksi atas image bukit , gua, ataupun rumah.
Yang juga menarik pada karya karya Darmanegara yang ditampilkan dalam pameran
ini adalah persoalan presentasi karyanya Ia menghadirkan karya pada susunan
bidang bidang kanvas terpisah membentuk satu gugusan komposisi karya dengan
potongan karya berbentuk lingkaran yang menjadi pusat gugusan itu. Sedangkan
karya Ketut Agus Dangap Murdika menghadirkan karya memasukkan unsur medium
logam, ini menunjukkan upayanya dalam mempertanyakan batas batas dalam seni
lukis.
Dangap sedang mencoba
mengeksplorasi kemungkinan kemungkinan medium semisal plat logam dengan segala
karakteristiknya untuk dihadirkan dalam sebuah karya abstrak. Eksplorasi yang
ia lakukan akan segera berhadapan dengan karakteristik medium plat logam itu
sendiri berbagai kemungkinan dan karakteristik visual yang dimiliki oleh medium
plat logam itu sendiri adalah potensi yang sesungguhnya dapat terus digali dan
diolah lebih jauh olehnya.*
0 comments:
Post a Comment