Sekaha Teruna Sambut Galungan Dengan Nyadegang



sekaha ngelawar menyambut Galungan di Sampalan (foto/endra)

BATUNUNGGUL, Hari kemenangan dharma melawan adharma disambut suka cita semua kalangan umat sedharma. Hari Raya Galungan setiap enam sebulan sekali dirayakan identik dengan kegiatan ngelawar. Setiap rumah saat Galungan menu wajibnya sayur pelepas pisang atau sering dikenal ares. Pedamping sayur ares tentunya lawar sebagai pelengkap menu tersebut.

Ngelawar sendiri berbagai varian, namun masyarakat Bali lebih mengenal lawar ikan babi. Berbagai sayuran dicincang setelah direbus diracik dengan bumbu khas Bali. Selain lawar menu lainya tak kalah menggiurkan lidah adalah babi guling. Nah, menu makanan ini paling favorit dari semua menu tadi.

Menurut Ketua Sekaha Teruna Yowana Bhakti Banjar Sampalan, Desa Pakraman Dalem Setra Batununggul I Dewa Made Dwipayana saat ditemui mengatakan ngelawar sengaja kita adakan, mengingat kegiatan kita sering jumpai saat hajatan, piodalan dan kegiatan adat lainya. Sejak dini kita mengenalkan kepada sekaha teruna tidak sebatas sebagai penikmat menu tersebut melainkan mengaplikasikanya.

" Menyiapkan keterampilan ngelawar kepada sekaha teruna agar betul-betul bisa menerapkan dan meaplikasi ilmu tersebut baik dirumah masing-masing dan masyarakat. Ngelawar hal menarik ditawarkan kepada sekaha teruna menjadi kekinian buat mereka dan ada rasa bangga," ucap Dwipayana.

Lebih lanjut Dwipayana mengatakan kegiatan ini sebagai bukti kreatifitas sekaha teruna menyambut Galungan tidak sebatas hura-hura semata. Kreatifitas tanpa batas mengubah pandangan paradigma pada sekaha teruna mampu berbuat banyak pada budayanya sendiri dan kebanggaan tersendiri.

Selaian ngelawar, pada malam hari kegiatan dilanjutkan dengan " nyadegang ". Kegiatan tersebut biasa dilakukan kegiatan agama maupun sosial masyarakat Nusa Penida. Nyadegang merupakan makan secara bersama dengan menu lawar posisi melingkar dengan maksimal empat orang. Tradisi ini hampir sama dengan daerah Karangasem.

" Saya sangat mengapresiasi kegiatan sekaha teruna satu ini. Sekaha teruna adalah benteng terkahir menjaga budaya. Perkembangan pariwisata Nusa Penida menyiapkan mental sekaha teruna siap dengan akar budaya dan ada rasa kecintaan mereka pada budaya sendiri apalagi jaman kekinian sangat gencar menyerbu, " ucap I Dewa Ketut Tayanegara Bendesa Pakraman Dalem Setra Batununggul.(*sjd)
Share on Google Plus

wak laba

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 comments:

Post a Comment

http://waklaba.blogspot.com/. Powered by Blogger.